Antisipasi Tragedi Kanjuruhan Terulang, Polri Siapkan Regulasi Pengamanan Terbaru

- 8 Oktober 2022, 16:32 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo (tengah).
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo (tengah). /Antara/Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

JURNALACEH.COM - Pihak kepolisian bersama seluruh pihak terkait rencananya akan melakukan pengkajian ulang terhadap regulasi mengenai keamanan dan pengamanan dalam pertandingan sepakbola di Indonesia.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Dimana tragedi memilukan itu telah merenggut 131 korban jiwa dan ratusan korban luka-luka lainnya.

"Untuk regulasi sudah dipersiapkan bersama Kementerian terkait, Polri PSSI dan lainnya. Regulasi tentang keselamatan dan keamanan, dan SOP dalam pengamanan pertandingan sepakbola,"  kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu, 8 Oktober 2022.

Baca Juga: Kebut Kasus Dugaan KDRT Rizky Billar, Polisi Sambangi Lesti Kejora

Dedi menerangkan, regulasi yang akan dilakukan revisi adalah perihal peraturan keselamatan dan keamanan tahun 2021. Dan sekarang sudah mulai dilakukan pembahasan oleh para pihak yang terkait.

"Penyidik akan mendalami kembali dan akan dilakukan langkah lanjutan," lanjutnya.

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan Malang terjadi usai pertandingan antara tuan rumah Arema Fc dan Persebaya Surabaya yang dimenangkan tim tamu 2-3 pada lanjutan BRI Liga I, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-17 2023: Tekuk Palestina 2-0, Timnas Indonesia U-17 Kembali Rebut Posisi Puncak

Setelah peluit panjang dibunyikan, para suporter Arema berusaha merangsek ke lapangan dan terlihat mengejar para pemain dan offisial Arema. Hal ini diduga karena para suporter merasa kecewa atas kekalahan yang diderita timnya.

Melihat hal tersebut, pihak keamanan pun langsung mengamankan para pemain dan offisial kedua tim di ruang ganti. Namun, suasana di dalam stadion semakin tak terkendali, hingga akhirnya aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk menghalau kerumunan massa. Hal ini lah yang diduga menjadi pemicu banyaknya jatuh korban jiwa.

Halaman:

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x