Usai Tetapkan 6 Tersangka, Kini Polisi Sasar Insiden Diluar Stadion Kanjuruhan

- 7 Oktober 2022, 18:21 WIB
Ilustrasi tragedi Kanjuruhan.
Ilustrasi tragedi Kanjuruhan. /Instagram @aslimalang.official

JURNALACEH.COM - Setelah menetapkan enam orang tersangka dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Kini pihak kepolisian menyatakan juga akan mengusut insiden yang terjadi diluar stadion pasca pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Dedi Prasetyo mengatakan ada kemungkinan pihaknya juga akan menyasar insiden kerusakan dan pembakaran yang terjadi diluar stadion Kanjuruhan.

"Kejadian di dalam sudah ditetapkan 6 orang tersangka. Kejadian di luar pun tidak menutup kemungkinan akan didalami penyidi. Diluar terjadi pidana juga, baik perusakan, pembakaran dan sebagainya," ujar Dedi kepada wartawan saat berada di Mapolda Jatim, Jumat, 7 Oktober 2022.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Laga Timnas Indonesia U-17 vs Palestina di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023

Dedi menuturkan pihaknya saat ini sudah memiliki beberapa bukti terkait kejadian diluar stadion Kanjuruhan itu. Tim gabungan penyidik Bareskrim Polri dan Polda Jatim sedang memeriksa rekaman dua dua CCTV diluar stadion yang baru ditemukan. Setelah sebelumnya, polisi berhasil menyita 32 CCTV yang berada di sekitar lokasi.

"Hari ini kami dapatkan lagi dua CCTV di luar stadion, itu masih didalami tim labfor dan inafis dalam rangka untuk mengindentifikasi,"  ungkapnya.

Seperti diketahui, peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi usai pertandingan antara tuan rumah Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Pertandingan lanjutan BRI Liga 1 itu dimenangkan oleh tim tamu dengan skor 2-3.

Baca Juga: Terkait Dugaan KDRT Lesti Kejora, Polisi Sebut Status Rizky Billar Bisa Jadi Tersangka

Setelah pertandingan usai, beberapa suporter Arema  mencoba merangsek ke lapangan dan terlihat mengejar para pemain dan offisial tim. Hal itu diduga karena para suporter merasa kecewa timnya dikalahkan di kandang sendiri.

Melihat kericuhan tersebut, aparat kepolisian pun langsung mengamankan para pemain dan offisial kedua tim ke ruang ganti.  Namun, situasi makin tak terkendali sehingga pihak keamanan menembakkan gas air mata ke arah suporter untuk menghalau kerumunan massa. Hal inilah yang diduga menjadi pemicu banyaknya korban jiwa.

Halaman:

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x