Bungo Lado, Acara Unik Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Padang Pariaman

- 13 Oktober 2022, 11:34 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pexel / Rayn-l/

JURNALACEH.COM- Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang selalu dilaksanakan oleh umat islam setiap tahun.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW terus dikembangkan oleh umat muslim seluruh dunia, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan kecintaan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Peringatan itu dilakukan setiap 12 Rabiul Awal kalender Hijriah.

Banyak ragam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh umat islam, seperti Indonesia contohnya, terdapat berbagai macam tradisi acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: 8 Desain Spanduk Maulid Nabi Muhammad SAW, Keren, Simpel, Ciamik dan Elegan

Salah satu tradisi unik di Indonesia yaitu tradisi Bungo Lado, tradisi ini bersal dari Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di Padang Pariaman.

Bungo Lago merupakan acara yang dilaksakana pada Maulid Nabi, acara ini dilakukan oleh setiap korong dan nigari di Kabupaten Padang Pariaman.

Dilihat lebih dekat, Bungo lado berasal dari bahasa minang, Bungo artinya (Bunga) dan Lado artinya (lada atau cabe).

Jika dilihat dari arti yang sebenarnya, bermaksud "Bunga Cabe" akan tetapi jika dilihat dari arti kiasan, Bungo Lado bermakna "Pohon Uang"

Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus KDRT Lesti, Ini Pasal yang Bakal Menjerat Rizky Billar dan Ancaman Hukumannya

Dilansir dari situs indonesia.go.id, perayaan Maulid Nabi di Padang Pariaman dilakukan dengan membuat semacam pohon hiasan yang di lumuri berbagai nominal uang kertas.

Diketahui, uang yang menghiasi pohon hiasan tersbut berasal dari iuran masyarakat, kemudian hal ini di koordinir oleh seorang ketua para pemuda atau dalam bahasa minang "Kapalo Mudo", dan bisa dibilang karang taruna.

Kapalo Mudo bertugas mengajak seluruh masyarakat agar berpartisipasi dalam mendonasikan uang untuk membuat Bungo Lado pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Farel Prayoga Shalawatan di Acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Saat Agamanya Dipertanyakan

Kemudian, uang yang sudah terkumpul akan digelar di ruang terbuka, lalu Kapalo Mudo dan beberapa perwakilan masyarakat, mencari berbagai ranting pohon dan dihisi dengan uang-uang yang sudah terkumpul.

Ranting-ranting tersebut juga dihiasi dengan kertas warna dan ditempelkan uang sumbangan masyarakat. Uang yang terkumpul mulai dari satujutaan hingga puluhan juta rupiah. Tergantung, semakin banyak uang yang terkumoul, semakin besar pula Bungo Lado yang akan dibuat oleh Kapalo Muda atau masyarakat.

Setelah Bungo Lado sudah selesai di hias, Bungo Lado diarak menju Mesjid atau Surau setempat, selanjutnya, uang tersebut disumbangkan untuk Mesjid, guna menambah pendanaan kegiatan yang bernuansa islami.

Baca Juga: Rekomendasi Sholawat Bulan Maulid, Qasidah Burdah Karangan Syaikh Imam Al Bushiri

Disisi lain, prosesi pengarakan juga ditambahkan dengan tersajinya makanan khas Pariaamn yang bernama Jamba, makanan tersebut dimasak oleh masyarakat setempat. ***

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah