Contoh Teks Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Tema Keteladanan Rasulullah

- 14 Oktober 2022, 17:35 WIB
Ilustras/pidati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema  keteladanan Rasulullah
Ilustras/pidati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema keteladanan Rasulullah /Twibbonize/

JURNALACEH.COM- Maulid Nabi Muhammad SAW selalu dilakukan oleh umat islam seluruh dunia setiap tahunnya pada 12 Rabiul Awal.

Pelaksanan Maulid Nabi atau memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan berbagai acara yang bernuansa islami, seperti podato dengan bertema Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dengan memilih dan menyampaikan materi pidato ceramah dengan tema keteladanan Rasulullah SAW, diharapkan kita semakin mencintai dan terus mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Diam-diam Kapolri Perintahkan Propam Tangkap Kapolda Jatim Kemarin, Irjen Teddy Terancam Dipecat

Oleh karenanya, berikut contoh teks pidato Maulid Nabi Muhammd SAW dengan tema keteladanan Rasulullah.

Dikutip dari seputarlampung.pikiran-rakyat.com yang diranglkum oleh dari Suara Muhammadiyah berdasarkan teks khutbah Jumat berjudul "Khubah Jum’at Menyambut Maulid Nabi: Rasulullah saw sebagai Teladan" yang sudah disesuaikan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala pujian hanya bagi Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq, yakni agama Islam agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama dan aneka macam kepercayaan. Cukuplah Allah sebagai saksi.

Rasa syukur kita masih berada dalam hidayah Iman dan Islam, semoga setiap tarikan dan hembusan nafas kita selalu dalam bimbingan Allah SWT.

Shalawat dan salam kita sanjungkan ke atas baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang pada bulan ini menjadi bulan di mana beliau dilahirkan, menjadi berita gembira bagi seluruh alam.

Baca Juga: Perlu Tahu! Outfit atau OOTD Favorit yang Paling Digemari Nabi Muhammad SAW, Bisa Dipakai untuk Maulid

Tiada amalan yang dapat mendekatkan diri kita pada Surga, melainkan telah Rasulullah ajarkan, dan tiada yang dapat menjauhkan diri kita pada siksa api Neraka, melainkan telah Rasulullah cegah, baik dalam sunnah maupun sirah keteladanannya sepanjang masa. Allahumma shalli ‘alaihi wa sallim tasliiman katsiiraa

Hadirin yang saya sayangi,

Keteladanan Rasulullah Muhammad SAW akan selalu diajarkan oleh guru-guru kita, diwariskan dan diteladani dari generasi ke genarasi.

Perilaku dan sifat beliau menjadi cerminan bagi siapapun yang menginginkan kesuksesan di dunia dan keselamatan di negeri Akhirat kelak. Keagungan dan kemulian Baginda Rasulullah disampaikan langsung oleh Allah SWT, sebagaimana dalam QS. Al-Qalam: 4,

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

Artinya, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar memiliki budi pekerti yang agung.”

Baca Juga: Contoh Teks Sambutan Ketua OSIS Acara Maulid Nabi Muhammad SAW

Oleh karena itu sudah sepantasnya sebagai umat Nabi Muhammad SAW kita menjadikannya sebagai suri teladan. Allah SWT berfirman:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْأٰخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Artinya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Keteladanan Rasulullah bukan hanya terbatas untuk kalangan umat Islam saja, namun juga secara universal, sebagaimana juga disampaikan dalam QS. Al-Anbiya: 107,

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ

Artinya, “Dan tidaklah Kami mengutus engkau, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Hadirin yang saya sayangi,

Rasulullah memiliki pribadi yang paripurna, sempurna dalam membangun hubungan dengan sesama maupun dengan Tuhannya. Semakin dirinci karakter utama yang beliau miliki, semakin banyak yang luput untuk disebut.

Dari sekian keteladanan yang ada, terdapat beberapa hal yang perlu kita jadikan hikmah dan bahan instropeksi. Sebagaimana kesaksian Ummul Mukminin Khadijah Radhiyallahu ‘anha saat mendapati Rasulullah merasa khawatir ketika kembali dari Goa Hira, tepatnya setelah bertemu dengan Malaikat Jibril untuk menerima wahyu saat pertama kalinya.

Berdasarkan riwayat yang cukup panjang mengenai awal turunnya wahyu, Imam Bukhari mencantumkan di antaranya riwayat Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha:

أبْشِرْ، فَوَاللَّهِ لَا يُخْزِيْكَ اللَّهُ أبَدًا؛ إنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ، وتَصْدُقُ الحَدِيْثَ، وتَحْمِلُ الكَلَّ، وتَقْرِي الضَّيْفَ، وتُعِيْنُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ

“… Bergembiralah engkau. Demi Allah, Allah tidak akan mencelakakanmu selama-lamanya. Sesungguhnya engkau benar-benar seorang yang senantiasa menyambung silaturahmi, seorang yang selalu jujur kata-katanya, gemar menolong yang lemah (menanggung beban orang lain atau memberi kepada orang yang tak punya), engkau juga memuliakan tamu, serta mendukung pembela kebenaran...”.

Baca Juga: Teks Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW untuk Sekolah, Pesantren, Lucu, Singkat Penuh Makna

Berdasarkan hadis tersebut, dapat kita ketahui beberapa hal mengenai kepribadian Rasulullah menurut kesaksian Ummul Mukminin Khadijah Radhiyallahu ‘anha, yakni suka menyambung tali silaturahmi; selalu jujur dan penuh kebenaran dalam perkataannya; gemar menolong yang lemah atau mau menanggung beban orang lain dan memberi makan orang miskin; memuliakan tamu; serta mendukung pembela kebenaran.

Semoga, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini dapat membuat kita semua menjadi lebih dekat dengan Allah dan Rasul-Nya. Aamiin ya Rabbal 'Alamin.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada salah kata dan kepada Allah saya mohon ampun.

Baca Juga: Contoh Teks Sambutan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah Dalam Bahasa Jawa

Wassalamu'alaikum wr.wb. ***

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x