Kisah Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Paling Kaya Tetapi Ingin Menjadi Miskin


- 4 November 2022, 12:10 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pexels.com/Mohamad Tamer

JURNALACEH.COM- Jika kebanyakan orang saat ini berlomba-lomba untuk menjadi kaya, namun berbeda dengan Abdurrahman bin Auf yang berharap dirinya jatuh miskin tanpa harta sepeserpun. Abdurrahman bin Auf adalah seorang pedagang yang sangat mahir dan sukses sehingga menjadikannya konglomerat dengan harta berlimpah di masa nabi. Meski menjadi sahabat nabi terkaya, Abdurrahman bin Auf tetap tak lelah bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, dia juga selalu membagikan hartanya dengan keluarga, saudara dan agama Allah.

Beliau sering disindir oleh Rasulullah, bahwa Abdurrahman akan masuk surga dengan berjalan merangkak. Dengan harta yang dimilikinya, Abdurrahman bin Auf justru menangis karena khawatir dirinya akan memasuki surga paling terakhir.

Baca Juga: Contoh Mengisi Deskripsi Diri PPPK 2022, Perhatikan Poin Penting Berikut

Mendengar perkataan Rasulullah, Para sahabat penasaran "Kenapa dia masuk dengan merangkak tidak seperti sahabat lainnya yang berjalan super kilat pada waktu masuk surga?" Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Sebab dia terlalu kaya."  sehingga dihisabnya paling lama. Mendengar hal tersebut, Abdurrahman bin Auf pun berusaha keras agar bisa menjadi miskin supaya dapat memasuki surga lebih awal. Karena takut masuk surga dengan merangkak, ia makin gencar membelanjakan hartanya di jalan Allah. Alih-alih hartanya berkurang karena disedekahkan, yang ada malah terus bertambah.

Rahasia sukses Abdurrahman bin Auf dalam berdagang adalah menghindari yang haram dan syubhat. Abdurrahman juga pernah menjual tanah seharga 1000 dinar dan membagikan seluruh dinar itu kepada keluarganya Bani Zuhrah, istri-istri Nabi, dan warga yang miskin. Dia juga pernah memberikan 500 kuda untuk pasukan Muslimin yang bakal berperang dan 1500 unta.

Baca Juga: Mandor Tewas di Lokasi Tambang PT JUYA, SEMMI Abdya Desak Polisi Investigasi dan Hentikan Operasi

Abdurrahman dekat dengan Abu Bakar ash-shiddiq yang memperkenalkan Islam kepadanya. Tanpa keraguan, beliau langsung menghadap Rasulullah dan menyatakan keimanannya dan selalu setia di sisi Rasulullah. Jika tidak sedang salat di masjid, berjihad dalam perang, maka beliau akan berdagang.

Dikutip dari rumahzakat.org, setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk, lalu harganya jatuh. Abdurrahman bin Auf menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi dengan harga setara kurma yang bagus. Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk. Di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang bisa menyembuhkannya adalah kurma busuk.

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa. Bahkan tercatat saat Abdurrahman bin Auf saat wafat masih meninggalkan harta sebesar 2.560.000 dinar (setara Rp 3.072 triliun).

Baca Juga: Mandor Tewas di Lokasi Tambang PT JUYA, SEMMI Abdya Desak Polisi Investigasi dan Hentikan Operasi

Halaman:

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x