Network
JURNALACEH.COM - Terkadang kamu merasa cemas dan sedikit khawatir atau panik. Namun taukah kamu ketika rasa khawatir menjadi berlebihan hal tersebut dapat mempengaruhi aktivitas mu dan itu disebut serangan panik !
Orang yang mengalami serangan panik (panic attack) adalah perasaan takut yang hebat yang disebut gangguan panik, sering kali merasa seperti sedang mengalami krisis kesehatan yang mendesak karena gejalanya bisa begitu tiba-tiba dan parah.
Dilansir dari thehealthy.com menurut pakar kesehatan mental mengungkapkan, gejala gangguan kecemasan tergantung pada suasana hati, kognitif, dan gejala fisik.
Spesifiknya mencakup segala hal mulai dari perasaan tidak nyaman atau kesulitan berkonsentrasi, hingga ketegangan otot, kelelahan, dan masalah tidur.
Saat panik, kamu akan mengalami serangan rasa takut yang hebat dan tidak terduga secara tiba-tiba. Kamu juga merasa tidak terkendali, seperti akan mati, sedangkan gejala fisik yang timbul adalah dada terasa sesak.
Adapun cara mengatasinya, yuk! simak beberapa tips bisa kamu coba untuk mengatasi serangan panik atau panic attack.
1. Lakukan Terapi Perilaku Kognitif
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah bentuk perawatan psikologi yang sudah terbukti efektif dalam mengatasi permasalahan psikologi termasuk gangguan kecemasan.
CBT dapat membantu seseorang mengatasi rasa cemas dan membuat merasa lebih baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa CBT efektif membantu penderita kecemasan, karena dengan CBT membantu seseorang memahami kecemasan yang berdampak pada pola pikir.
2. Memiliki Pola Makan Sehat
Jika kamu mengalami gangguan kecemasan dan stres, mengonsumsi makanan seimbang dapat membantumu meminimalkan gangguan kecemasan.
Menikmati makanan sehat dan seimbang, tetap terhidrasi, dan membatasi alkohol serta kafein adalah langkah pertama dalam membantu meredakan kecemasan melalui pola makan.
3. Memiliki Waktu Tidur Yang Cukup
Tidur yang cukup merupakan faktor penting dalam mengendalikan kecemasan. Ketika tidur kamu terganggu, hal itu dapat memengaruhi suasana hati dan mengganggu kemampuan kamu untuk mengatasi stres yang kamu hadapi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur mempengaruhi otak dan secara langsung mempengaruhi kesehatan mental. Kurang tidur akut dikaitkan dengan peningkatan kecemasan.
Selain membuat kamu merasa lebih cemas, kurang tidur menyebabkan keseimbangan kadar hormon dan meningkatkan kadar adrenalin, dan keduanya dapat meningkatkan kecemasan.
4. Mencoba Terapi Alternatif
Tidak semua orang memiliki akses atau merasa nyaman berbicara dengan terapi, namun ada alternatif selain pengalaman tatap muka. Namun kamu bisa mencoba mengatasi dengan "Biblioterapi".
Bahan bacaan bertarget yang dirancang untuk membantu meringankan penderita mental. Bagi kamu yang mengalami gangguan kecemasan ringan bisa mencobanya.
Bagi kamu yang tidak bisa melakukan terapi secara fisik dapat mencoba teleterapi, yang memungkinkan pasien bekerja dengan terapi yang sama melalui video konferensi. Teleterapi juga merupakan pilihan yang tepat untuk dipertimbangkan bagi penderita gangguan kecemasan.***
