Terkenal Nikmat, Ini 4 Kuliner Malam Legendaris di Malang, Rasanya Enak Banget dan Bikin Kenyang

- 24 Januari 2024, 17:10 WIB
Ilustrasi sate/freepick.com/@jcomp
Ilustrasi sate/freepick.com/@jcomp /

JURNALACEH.COM - Malang, sebuah kota yang terkenal dengan keindahan alamnya, juga memiliki daya tarik tempat makan malam yang tak kalah menarik. Dibalik pesona wisata dan kebudayaannya, Malang menyimpan rahasia kuliner legendaris yang menggoda lidah. Inilah sejumlah kuliner malam enak dan lagi hits yang wajib dicoba jika Anda mengunjungi kota ini.

1. Ketan Legenda 1967

Selalu ada waktu untuk mengejar cita rasa, dan di kota Malang, Pos Ketan Legenda 1967 adalah destinasi wajib bagi para pecinta ketan dan kelezatan tradisional. Apa yang membuat tempat ini begitu istimewa? Mari kita eksplorasi dunia lezatnya ketan dengan berbagai varian yang menggoda di Pos Ketan Legenda 1967!

Pos Ketan Legenda 1967 membuka tirai cita rasa dengan yang terbaik dari yang terbaik – Ketan Kelapa. Ketan putih pulen yang disajikan dengan lembut di atas daun pisang, memberikan sensasi gurih dan manis yang sulit diungkapkan. Ini adalah ketan versi original yang membuat tempat ini menjadi legenda di kota Batu.

Baca Juga: Paling Recommended! 7 Tempat Makan di Kelapa Gading Mall Jakarta Utara yang Enak dan Murah, Ada Live Music

Bagi mereka yang menyukai sensasi pedas, ketan ini adalah pilihan yang tepat. Ketan Kelapa Ayam Pedas memberikan sentuhan pedas yang menggoda selera. Potongan ayam yang lembut dan bumbu pedas yang meresap membuat pengalaman makanmu semakin istimewa.

2. Bakso President Malang

Bakso President bukanlah sekadar tempat makan biasa. Dengan sejarahnya yang panjang sejak 1973, setiap gigitan bakso di sini bukan hanya rasa, tetapi juga cerita. Meresapi bakso di Bakso President bukan sekadar mengisi perut, tapi juga perjalanan kuliner yang melewati waktu.

Salah satu daya tarik unik Bakso President adalah lokasinya yang berada tepat di tepi rel kereta. Makan di sini bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman. Sambil menikmati bakso lezat, kamu bisa melihat kereta melintas dengan latar belakang yang unik dan berbeda.

Bakso President dikenal dengan tekstur lembut dan kenyal pada setiap bola baksonya. Sensasi gigitan yang pas dan tidak terlalu kenyal membuat setiap suapan menjadi kenikmatan tersendiri. Ditambah lagi dengan kuah kaldu kaya rasa yang melimpah, menjadikan pengalaman makanmu tak terlupakan.

Baca Juga: Terpopuler dan Paling Dicari! Ini 4 Tempat Makan di Ancol Jakarta Utara yang Terkenal Enak, Harganya Murah

3. Warung Lama Haji Ridwan

Warung Lama Haji Ridwan bukanlah sekadar warung makan biasa. Kisahnya dimulai pada tahun 1925, ketika Haji Ridwan menjajakan nasi rawon keliling. Dengan semangat berdagangnya, ia kemudian membuka kios di dalam Pasar Besar Malang setelah pasar tersebut selesai dibangun. Sejak saat itu, warung ini telah menjadi saksi bisu perkembangan kota Malang.

Dari generasi ke generasi, Warung Lama Haji Ridwan masih mempertahankan cita rasa otentik masakan khas Malang. Sate Komoh Sapi atau Sate Usus Sapi, Nasi Rawon, Nasi Gulai Daging Sapi, dan Nasi Campur menjadi menu andalan yang terus memikat hati para pengunjung. Resep-resep ini bukan hanya hidangan, melainkan juga warisan berharga yang dijaga dengan sepenuh hati.

4. Warung Sate Gebug di Malang

Warung Sate Gebug menyajikan lebih dari sekadar sate lezat; ini adalah perjalanan melintasi waktu dari masa kolonial Belanda. Bangunan bersejarah yang awalnya digunakan untuk menjual es pada tahun 1920, menjadi saksi bisu perubahan saat Yahmon dan Karbu Wati membeli bangunan ini dan mengubahnya menjadi tempat berjualan sate. Bangunan ini, dengan sentuhan arsitektur Belanda, masih megah berdiri hingga sekarang.

Baca Juga: Gak Cuma Enak, Ini 4 Tempat Makan di Wonosobo Dengan View Bagus Bernuansa Alam yang Wajib Dicoba

Setibanya di Warung Sate Gebug, kamu mungkin akan terkejut dengan kekokohan bangunan peninggalan era kolonial. Dinding-dinding yang berbicara tentang masa lalu, menyatu dengan nuansa hangat dan ramah dari para penjaga warung. Suasana ini menciptakan pengalaman makan yang unik dan penuh karakter.

Generasi ketiga, yang kini mengelola Warung Sate Gebug, memiliki misi untuk mempertahankan citarasa sate gebug yang lezat. Menggunakan bahan berkualitas tinggi, seperti daging lulur dalam sebanyak 20-40 kg per hari, mereka menjamin bahwa setiap gigitan sate akan memberikan pengalaman yang luar biasa. Bumbu yang medok dan satenya yang lembut dan ginuk-ginuk menjadi ciri khas yang tak terlupakan.

Jadi, jika Anda mencari lebih dari sekadar makanan lezat, Warung Sate Gebug adalah destinasi kuliner yang mengajak Anda untuk meresapi sejarah melalui cita rasa yang tak terlupakan.***

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah