Network
JURNALACEH PRMN - Gol perpanjangan waktu oleh pemain pengganti Amr Sayoud dan Yacine Brahimi membuat Aljazair menang 2-0 atas tetangganya Tunisia di final Piala Arab.
Kemenangan di Stadion Al Bayt di utara ibukota Qatar pada hari Sabtu menambahkan mahkota Arab ke gelar Piala Afrika yang dimenangkan Aljazair pada 2019, dan akan dipertahankan di Kamerun bulan depan.
Sayoud yang berusia 31 tahun melakukan debut internasionalnya pada pertandingan pembukaan turnamen di Aljazair tetapi tidak bermain lagi sampai masuk melewati satu jam di final.
Baca Juga: Bentrok: pada Pertandingan Sepak Bola Piala Prancis FC Paris VS Olympic Lyon.
Baca Juga: Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia
Baca Juga: Banyak Orang Menghadapi Penyakit Berhubungan Jantung, karena Gangguan Stres Pasca Pandemi
Tembakannya yang menggelegar pada menit ke-99 membuat kiper Tunisia Mouez Hassen tidak punya peluang dan mengubah Sayoud menjadi pahlawan nasional seketika.
Brahimi mencetak gol pada saat melepaskan diri dengan tendangan terakhir pertandingan saat Tunisia mendorong semua orang untuk tendangan sudut terakhir dan dia berlari pergi tanpa pengawasan setelah bola dibersihkan oleh pertahanan Aljazair.
Tunisia membentur mistar gawang melalui Bilel Ifa pada menit ke-14 dan kiper Aljazair Rais Mbolhi harus memberi tip pada upaya Naim Sliti di atas awal yang cerah untuk tim underdog.
Tapi Aljazair seharusnya memimpin ketika Tayeb Mezaini mencetak gol pada menit ke-21 tetapi usahanya melebar.
Aljazair memiliki penguasaan bola yang lebih baik tetapi peluang terbaik babak kedua pergi ke arah Tunisia, saat Seifeddine Jaziri memimpin serangan balik pada menit terakhir tetapi melepaskan tembakannya ke sisi gawang.
Aljazair akhirnya membuat terobosan di perpanjangan waktu, meskipun mereka membutuhkan lebih banyak penyelamatan dari Mbolhi untuk menjaga keunggulan mereka tetap utuh.
Turnamen ini dirancang sebagai gladi bersih untuk Piala Dunia tahun depan.
Ini adalah pertama kalinya para penggemar memadati beberapa stadion yang dibangun negara Teluk Arab itu sebagai persiapan untuk turnamen pameran global.
Stadion yang menyerupai tenda Badui hitam putih raksasa seperti yang biasa digunakan oleh suku-suku nomaden di Teluk Arab itu akan menjadi tempat pertandingan pembukaan Piala Dunia.***
