Kominfo Mengajak BUMD dan koperasi untuk masuk ke dunia Platform Digital

1 Juli 2021, 12:08 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan peluncuran jaringan 5G merupakan sebuah inovasi digital menuju Indonesia yang semakin maju, satu dan cerdas. /kominfo.go.id

JURNAL ACEH-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melihat pentingnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),usaha mikro, kecil dan menengah, mikro dan koperasi memasuki platform digital untuk meningkatkan perekonomian nasional.

“Transformasi digital di sektor BUMDes, mikro kecil, menengah, ultra mikro dan tentunya koperasi, menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam siaran pers yang dikutip, Kamis. .

UMKM/UMi, BUMD dan koperasi saat ini menyumbang 61 persen dari total produk domestik bruto nasional. Meski demikian, baru 21 persen dari empat sektor tersebut yang masuk ke platform digital.

Baca Juga: Xiomi sudah Mengajukan Hak Paten ke United States Patent and Trademark Office untuk Ponsel Gulung mereka

Johnny melihat angka itu masih lebih rendah pada rata-rata digitalisasi UMKM tingkat ASEAN yang saat ini berada di kisaran 34 persen.

Ini membandingkan Indonesia dengan sektor UMKM di Malaysia yang menggunakan teknologi digital sebesar 54 persen, dan Australia sebesar 60 persen.

Pemerintah berharap percepatan transformasi digital dapat mendorong 50% dari 64 juta serikat UMKM Indonesia, atau sekitar 30 juta ke dalam ekosistem digital, termasuk koperasi dan BUMDes.

Baca Juga: GoTo dianggap telah Memenuhi Persyaratan untuk Perlindungan Data Pribadi

“Jika Indonesia mampu memaksimalkan potensi UMKM, ultra mikro, BUMD dan koperasi di sektor digital, diproyeksikan Indonesia akan mampu mencapai nilai ekonomi digital senilai sekitar $124 miliar pada tahun 2025, sekitar 23 % per tahun  pertumbuhan,” kata Johnny.

Percepatan transformasi digital dipandang penting untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital tanah air. Valuasi ekonomi digital nasional sebesar $44 miliar pada tahun 2020, mewakili 40 persen dari total nilai ekonomi digital di Asia Tenggara.

Di dalam negeri, ekonomi digital baru berkontribusi sekitar 4 persen terhadap PDB, yang masih cukup kecil dibandingkan dengan negara lain, seperti Malaysia yang memiliki 19 persen PDB dan China 36 persen dari PDB.

Baca Juga: Menko Airlangga berharap banyak pada Ilmuwan Muda Indonesia dalam Membuat Terobosan

Nantinya pemerintah berharap sektor digital bisa menyumbang 18 persen terhadap PDB pada tahun 2030 mendatang.***

Editor: Fauji Yudha

Sumber: ANTARA NEWS

Tags

Terkini

Terpopuler