Awas Main Api! 3 Kabupaten dan Kota di Aceh ini Masuk Musim Kemarau, Suhunya Capai 32 Derajat Celcius

22 Februari 2023, 18:29 WIB
Pemandangan matahari terbenam di Favela Sunset Cafe, tempat ngopi di Bogor yang satu ini cocok dikunjungi pada sore hari /Instagram/favelasunsetcafe

JURNALACEH.COM - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh mengumumkan daerah yang telah memasuki musim kemarau. Imbauan ini menjadi pegangan bagi

Tiga daerah yang telah memasuki musim kemarau ini antara lain Kota Sabang, Banda Aceh, dan Kabupaten Aceh Besar bagian utara.

Suhu maksimum di wilayah-wilayah tersebut mencapai 32°C. BMKG memperkirakan bahwa puncak musim kemarau di tiga wilayah tersebut akan terjadi pada bulan Juni.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Minuman yang Lagi Hits dan Kekinian di Banda Aceh, Segarnya Bikin Ketagihan dan Ingin Beli Lagi

Hal ini mengindikasikan bahwa musim kemarau di Aceh sudah dimulai lebih awal dari biasanya, karena biasanya musim kemarau baru dimulai pada bulan Maret.

Menurut Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Arum Adha Larasati, pada bulan Mei dasarian III mendatang, wilayah Kabupaten Aceh Besar bagian timur dan selatan serta Kabupaten Pidie bagian barat akan memasuki musim kemarau.

Sementara wilayah Pidie bagian utara, Pidie Jaya bagian utara, Bireuen bagian utara, Bireuen bagian timur, Aceh Utara bagian utara, Kota Lhokseumawe, dan Aceh Timur bagian utara diperkirakan akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei dasarian II.

Baca Juga: Top 5 Rekomendasi Kuliner Malam di Sabang yang Harus Kamu Coba, Aroma dan Rasanya Mantap Banget, Bikin Nagih

Barat Selatan Aceh Aman

Wilayah barat-selatan Aceh, seperti Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Tenggara, dan Subulussalam, diprediksi tidak akan terkena musim kemarau.

"Untuk wilayah barat-selatan Aceh itu tidak ada yang dilanda musim kemarau," ujar Arun seperti dilansir Antara.

Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat di wilayah tersebut, yang tidak perlu khawatir akan kekeringan atau bencana hidrometeorologi yang sering terjadi selama musim kemarau.

Baca Juga: Bahas Produk Halal, MPU Aceh Datangi Kantor BPJPH di Jakarta

Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat Aceh untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi selama musim kemarau ini. Angin kencang, kebakaran hutan, dan lahan adalah beberapa bencana hidrometeorologi yang sering terjadi selama musim kemarau.

Oleh karena itu, BMKG menyarankan agar masyarakat tidak membakar sampah sembarangan atau membuka lahan dengan cara membakar, karena hal tersebut dapat menimbulkan titik panas dan memicu kebakaran.

BMKG juga menyarankan agar masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan selama musim kemarau membawa cukup cadangan air minum agar tidak mengalami dehidrasi.

Baca Juga: Wah! Umat Islam di Aceh Terpaksa Dobel Bayar Pajak, Anggota DPD Desak Jokowi Segera Teken RPP Ini

Dehidrasi dapat terjadi karena suhu udara yang tinggi selama musim kemarau dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di wilayah yang terkena musim kemarau lebih awal.

Secara keseluruhan, musim kemarau yang dimulai lebih awal di Aceh dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan imbauan dan saran dari BMKG serta mengambil tindakan yang tepat. ***

Editor: Ade Alkausar

Tags

Terkini

Terpopuler