Persaingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional, Mana Paling Unggul?

- 28 Maret 2023, 11:29 WIB
Ilustrasi Sahan
Ilustrasi Sahan /Pixabay @nattanan22

JURNALACEH.COM- Sejak kemunculannya di Indonesia pada tahun 1980, bank syariah masih kalah saing dengan bank konvensional. Meskipun demikian, perkembangan bank syariah di Indonesia masih berlangsung hingga sekarang, bahkan semakin pesat.

Namun, persaingan keduanya tidak terlalu ketat karena jumlah nasabah bank konvensional masih jauh lebih tinggi dibandingkan bank syariah. 

Jika dilihat dari sisi mayoritas penduduk muslim Indonesia, harusnya bank syariah tidak mengalami kalah saing di pasaran. Lantas, apa alasan bank konvensional lebih diminati daripada bank syariah?

Baca Juga: Ini Dia! 6 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah di Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui

1. Minimnya Informasi Sistem Bank Syariah yang Diketahui oleh Masyarakat

Alasan paling utama dari kalahnya bank syariah dalam persaingan bersama bank konvensional, terletak pada informasi mengenai sistemnya yang belum maksimal diterima oleh masyarakat.

Bank syariah pada dasarnya memiliki sistem bagi hasil, yang mana seluruh uang nasabah akan dijaga dan dikembalikan kapanpun, sesuai dengan keinginan nasabah tanpa bunga. 

Perlu diketahui bahwa Indonesia sejak dulu lebih mengenal sistem bank konvensional yang berbentuk suku bunga. Hal inilah yang kemudian menjadi penilaian masyarakat terhadap sistem bank syariah, sehingga menjadi kurang menarik.

Baca Juga: Ini Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah: Mana yang Lebih Sesuai untuk Kebutuhan Keuangan Anda?

2. Sumber Daya Manusia Kurang Memadai

Para akademis di Indonesia umumnya terdiri dari lulusan ilmu perekonomian konvensional. Mereka menganggap bahwa ilmu perekonomian konvensional lebih mudah dan lebih baik, dibandingkan perekonomian syariah.

Anggapan sederhana seperti inilah yang kemudian membawa pengaruh, bagi perkembangan bank syariah sehingga menjadi lambat di Indonesia. 

3. Pelayanan Khusus bagi Nasabah

Statistik Perbankan Syariah (SPS) menampilkan tingkat pertumbuhan nasabah bank syariah, yang lebih baik dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun terakhir. Namun apabila dilihat dari jumlah nasabahnya, bank konvensional masih menguasai pasar, meskipun persentase pertumbuhannya tidak stabil. 

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Fundamental Bank Syariah dan Bank Konvensional Menurut UU No 21

Penyebab nasabah bank konvensional lebih unggul jumlahnya dibandingkan bank syariah antara lain, karena kerap mengadakan undian nasabah dengan nilai fantastis. Tentu saja teknik marketing ini belum dapat diikuti oleh bank syariah. 

Selain itu kenaikan suku bunga tabungan setiap tahun juga merupakan keunggulan dari bank konvensional. Para pengusaha yang memiliki jumlah tabungan di atas Rp1 M, tentua akan merasa sangat diuntungkan.

Hal ini pastinya tidak bisa diperoleh dari layanan bank syariah, karena akan menyalahi sistem bagi hasil yang mereka terapkan. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Hotel Syariah di Kota Solo yang Bisa Kamu Jadikan Akomodasi Saat Liburan Akhir Tahun

Sementara itu, bank syariah kini telah menjadi satu-satunya bank yang beroperasi di Aceh. Pada pertengahan tahun 2021, seluruh bank konvensional pamit setelah berlakunya, aturan Qanun No. 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah di Aceh. Harusnya ini dapat dijadikan sebagai kesempatan bank syariah untuk menjadi lebih unggul.

Hingga saat ini bank syariah terus melakukan berbagai inovasi, tujuannya agar mampu bersaing secara sehat dengan bank konvensional, terutama dalam beberapa tahun kdedepan.***

Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News

Editor: Fachrulrazi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x