Network
Hal ini menjadi perhatian bersama karena idealnya pemberian ASI eksklusif yang direkomendasikan selama 6 bulan.
Dalam mendukung itu, Pemerintah Aceh telah memberikan kesempatan kepada para ibu yang bekerja untuk menyusui anak mereka secara eksklusif, melalui Peraturan Gubernur Aceh Nomor 49 tahun 2016 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
Peraturan ini mengatur tentang cuti hamil selama 20 hari dan cuti melahirkan selama enam bulan bagi Pegawai Negeri Sipil dan tenaga kontrak, dan lainnya yang bekerja di jajaran Pemerintah Aceh.
Namun sayangnya, lanjut Ayu masih ditemukan hambatan dalam memberikan ASI eksklusif bagi ibu-ibu yang bekerja di sektor swasta.
Oleh karena itu beliau mengajak semua pihak terutama Tim Penggerak PKK Aceh dan Pegiat Aceh Peduli ASI, untuk galakkan kampanye ini ke perusahaan-perusahaan swasta yang ada di Aceh.
"Upaya-upaya edukasi ini akan diterangkan kepada perusahaan tentang manfaat menyusui dan dukungan terhadap ibu yang bekerja, dengan harapan akan menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung praktik menyusui di tempat kerja,” ujar Ayu.
Melalui kegiatan ini, Ayu juga menyampaikan kepada instansi atau perusahaan-perusahaan agar menyediakan ruang khusus lakstasi bagi para ibu menyusui bekerja yang dilengkapi fasilitas menyusui dan memompa ASI.
Di samping itu, ketua pelaksana perayaan WBW 2023 Aceh Peduli ASI Dr. Cut Sriyanti, SST.,M.Keb mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung sehingga terlaksananya seminar ini.
“Izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada TP PKK Provinsi Aceh, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dan Unicef Perwakilan Aceh, serta para sponsor yang telah berpartisipasi dalam kegiatan seminar ini, dan pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,” kata Cut dalam sambutannya.***
