Wisata Kapal di Atas Rumah: Saksi Bisu Tsunami Aceh 2004 yang kini sudah Menjadi salah satu Destinasi Wisata

- 31 Oktober 2023, 11:00 WIB
Kapal di atas rumah / Google Maps
Kapal di atas rumah / Google Maps /

JURNALACEH.COM - Pada tanggal 26 Desember 2004, sebuah tsunami besar menghantam Aceh dan sekitarnya yang sebelumnya sebuah gempa besar dengan kekuatan 8.9 Skala Richter. Tsunami tersebut menewaskan lebih dari 230.000 orang dan menyebabkan kerusakan yang luas.

Salah satu saksi bisu tsunami tersebut adalah sebuah kapal yang terdampar di atas rumah di Gampong Lampulo, Banda Aceh. Kapal tersebut adalah KM Nusa Buana, sebuah kapal penangkap ikan yang sedang bersandar di pelabuhan saat tsunami terjadi.

Ombak tsunami yang besar membawa kapal tersebut sejauh hampir 1 kilometer dari pelabuhan. Kapal tersebut kemudian terdampar di atas sebuah rumah yang terbuat dari kayu. Menurut informasi ada puluhan masyarakat sekitar yang selamat dengam menaiki kapal tersebut.

Baca Juga: 5 Bukit Wisata Populer di Aceh untuk Camping, Salah Satunya Jejak Sejarah Kesultanan Ternama di Aceh Lho!

Kapal dengan panjang sekitar 25 meter dan berat yang mencapai 65 ton ini menjadi daya tarik bagi wisatawan, terletak pada kapal yang seolah tersangkut diatas rumah milik warga. Kapal ini juga masih dipertahankan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengenang Musibah besar Tsunami yang pernah melanda Kota Banda Aceh. 

Uniknya, kapal tersebut tidak rusak parah akibat tsunami. Saat ini, kapal tersebut telah menjadi salah satu destinasi wisata di Aceh. Wisatawan dapat mengunjungi kapal tersebut untuk melihat langsung saksi bisu tsunami 2004.

Wisata kapal di atas rumah ini menjadi salah satu cara untuk mengenang dan menghormati korban tsunami 2004. Wisata ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya tsunami.

Untuk kamunyang ingin berwisata ke kapal diatas rumah, waktu terbaik untuk mengunjungi wisata ini adalah pada pagi hari atau sore hari. Pada siang hari, matahari bersinar sangat terik dan dapat membuat Anda merasa tidak nyaman. Hormatilah penduduk setempat dan lingkungan sekitar.

Untuk kamu yang ingi berwisata ditempat ini, tidak angkutan umum yang melintasi daerah ini. Namun, ada alternatif lain dengan menggunakan becak motor dari pusat kota. Dengan tarif sekitar Rp 20.000,- maka pengunjung akan diantar langsung menuju situs kapal apung Lampulo ini dengan menggunakan becak bermotor.

Alternatif lainnya dapat menggunakan atau menyewa taksi dari bandara. Taksi di bandara ini memiliki jenis seperti mobil avanza atau APV. Dengan tarif yang ditawarkan sekitar Rp 400.000,- dalam waktu kurang lebih 10 jam dan itu sudah termasuk mobil, sopir dan bensin.

Baca Juga: Dikunjungi Tim KPK, Sekda Asra Ungkap Kewenangan dan Retribusi Daerah Pemda Aceh Tamiang

Sopir taksi akan membawa anda langsung menuju ke lokasi kapal apung Lampulo ini dan akan mengantarkan anda menuju ke tempat lain sesuai kehendak anda. Atau bisa juga memanfaatkan taxi online yang jauh lebih bersahabat harganya.

Tempat wisata ini kini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang cukup memadai. Di tempat ini, sudah terdapat toilet umum, tempat parkir cukup luas, serta tak jauh dari lokasi juga tersedia mushola untuk beribadah bagi umat muslim. Tempat ini juga dilengkapi dengan museum mini untuk mengenang tragedi tsunami Aceh.

Disekitar Kapal Lampulo juga terdapat warung-warung yang menjual berbagai jenis kuliner untuk mengobati rasa lapar dan haus wisatawan. Para pengunjung bisa mencicipi makanan tradisional Aceh seperti Mie Aceh usai berkunjung ke museum. Selain itu, bisa ditemukan juga toko-toko yang menjual souvenir dan pernak-pernik untuk dibawa pulang.

Dengan mengikuti tips tersebut, Anda dapat menikmati wisata kapal di atas rumah dengan nyaman dan aman.***

Editor: Cut Ricky Firsta Rijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah