Tiga Parpol Koalisi Perubahan di Pilpres 2024 Jalin Komunikasi untuk Pilkada Aceh

- 13 Mei 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi Pemilihan Kepala Daerah(Pilkada)/antaranews.com
Ilustrasi Pemilihan Kepala Daerah(Pilkada)/antaranews.com /

JURNALACEH.COM - Tiga partai politik di Provinsi Aceh yang tergabung dalam koalisi perubahan pada Pemilihan Presiden 2024 tengah membangun komunikasi terkait kelanjutan koalisi tersebut untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh.

Dikutip JurnalAceh.com dari aceh.antaranews.com, Sekretaris DPW Nasdem Aceh, Zamzami, mengungkapkan bahwa komunikasi antar partai dalam koalisi masih terjaga dengan baik. Hal ini disampaikan menyusul permintaan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, saat berkunjung ke Aceh, yang berharap koalisi perubahan dapat berlanjut di Pilkada Aceh.

Zamzami menegaskan bahwa Nasdem sebagai partai nasional harus mempertimbangkan keputusan pimpinan pusat terkait langkah selanjutnya. Terkait kelanjutan koalisi perubahan untuk Pilkada Aceh, masih belum dapat dipastikan dan perlu dievaluasi lebih lanjut.

Baca Juga: Ini 11 Daftar Kandidat Bakal Calon Wali Kota Banda Aceh di Pilkada 2024, Mulai dari Politisi Hingga Pengusaha

Sementara itu, Sekretaris PKB Aceh, Munawar Ngoh Wan, menyatakan bahwa PKB juga tengah membangun komunikasi baik dengan Nasdem maupun PKS terkait kelanjutan koalisi perubahan. Namun, untuk calon Gubernur Aceh sendiri, PKB masih dalam proses penjaringan nama-nama yang dapat diusung.

Di sisi lain, PKS Aceh telah menyatakan dukungannya terhadap Ketua Partai Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, sebagai calon Gubernur Aceh. Meskipun demikian, Ketua PKS Aceh, Makhyaruddin Yusuf, menegaskan bahwa pihaknya tetap terbuka untuk berkomunikasi dengan Nasdem maupun PKB.

Makhyaruddin menegaskan bahwa PKS tidak menutup diri terhadap komunikasi dengan semua elemen dan partai politik, termasuk Nasdem dan PKB. Namun, PKS tampaknya lebih condong kepada koalisi dengan Partai Aceh, dan mengharapkan Nasdem dan PKB dapat bergabung dalam koalisi tersebut.

Baca Juga: Sejumlah Partai Politik Resmi Dukung Muzakir Manaf Sebagai Calon Gubernur Aceh di Pilkada 2024

Dengan dinamika yang sedang terjadi, kemungkinan arah koalisi perubahan untuk Pilkada Aceh masih menjadi perdebatan dan perlu dijajaki lebih lanjut. Yang pasti, komunikasi antar partai dan kesepahaman dalam menjalankan agenda politik harus terus ditingkatkan demi kebaikan pembangunan Aceh ke depannya.

Pilkada: Pesta Demokrasi Lokal

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan salah satu momen penting dalam sistem demokrasi di Indonesia. Pilkada merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk secara langsung memilih pemimpin mereka di tingkat lokal, seperti gubernur, bupati, dan walikota.

Dalam Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk menentukan arah pembangunan daerah mereka sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi lokal. Pemimpin yang dipilih melalui Pilkada diharapkan mampu mengemban amanah dengan baik, memajukan daerahnya, dan mensejahterakan masyarakat.

Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, PC IMM Abdya Himbau ASN Agar Tetap Jaga Netralitas dan Fokus Pada Tanggung Jawab

Selain itu, Pilkada juga menjadi ajang bagi partai politik untuk memperkuat posisinya di tingkat lokal. Partai politik dapat mengusung calon yang dianggap memiliki visi dan misi yang sejalan dengan program-program partai tersebut.

Namun demikian, Pilkada juga seringkali diwarnai oleh dinamika politik yang kompleks, termasuk persaingan antar partai, isu-isu kontroversial, dan kampanye yang keras. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam Pilkada sangat penting untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik dan hasil yang dihasilkan mewakili kehendak rakyat.

Pilkada bukan hanya sekedar pemilihan, tetapi juga merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk membangun daerah dan menjaga kestabilan politik. Oleh karena itu, partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat diharapkan dalam setiap gelaran Pilkada.***

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah