Ceramah Singkat UAS : Keutamaan dan Tata Cara Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

15 April 2024, 20:00 WIB
Ustadz Abdul Somad (UAS)/IG/ustadzabdulsomad_official /@UstadzAbdulSomad_Official (Instagram)//Tangkap layar Instagram.com/UstadzAbdulSomad_Official

JURNALACEH.COM - Bulan Syawal, sebagai bulan yang menyusul Ramadhan, masih memancarkan berkah dan kesempatan untuk mendapatkan pahala besar bagi umat Islam. Salah satu amalan yang ditekankan oleh Ustadz Abdul Somad adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Meskipun tidak diwajibkan secara syariat, puasa Syawal memiliki keutamaan yang penting bagi umat Islam pasca-Ramadhan.

Menurut penjabaran dari Ustadz Abdul Somad, puasa Syawal adalah salah satu sunnah yang dianjurkan dan dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri. Pelaksanaannya sangat fleksibel, dapat dilakukan di awal, di tengah, atau di akhir bulan, baik secara berurutan maupun terpisah.

"Di awal boleh, di tengah, di akhir bulan boleh, dikerjakan berturut-turut maupun terpisah sama-sama boleh," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip JURNALACEH.COM dari kanal youtube CAHAYAISLAM.

Baca Juga: Ceramah Singkat UAS Tentang 3 Amalan Baik di Hari Raya Idul Fitri

Namun, dalam melaksanakan puasa Syawal, ada baiknya bagi mereka yang memiliki hutang puasa Ramadhan untuk melunasi utang tersebut terlebih dahulu. Hal ini disarankan sebagai prioritas yang lebih utama.

Meskipun demikian, menurut pandangan Mazhab Syafi'i, melakukan qadha puasa enam hari di bulan Syawal secara otomatis akan mendapatkan pahala puasa sunnah Syawal.

Bagi perempuan yang berhalangan haid atau kaum adam yang sedang musafir atau sakit selama bulan Ramadhan, mereka juga diperbolehkan untuk melakukan qadha di bulan Syawal.

Baca Juga: Ceramah Singkat UAS : Jangan Tinggalkan 5 Amalan Ini di Bulan Ramadhan

Bahkan, jika qadha dilakukan pada hari Senin atau Kamis, mereka akan mendapatkan tiga pahala sekaligus, yaitu pahala qadha puasa lunas 1 hari, bonus pahala sunnah Syawal, dan pahala sunnah Senin atau Kamis.

Terkait dengan niat puasa, Ustadz Abdul Somad memberikan pedoman bahwa niat untuk puasa qadha cukup diucapkan satu kali tanpa perlu menyebutkan niat puasa Syawal atau puasa Senin Kamis. Niat puasa qadha Ramadhan diucapkan dengan kalimat yang sesuai dengan tata cara yang telah diajarkan.

Dengan demikian, puasa enam hari di bulan Syawal menjadi salah satu kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah pasca-Ramadhan.

Keutamaan puasa Syawal yang ditekankan oleh Ustadz Abdul Somad menjadi sebuah dorongan bagi umat Islam untuk mengambil bagian dalam mendapatkan pahala yang melimpah di bulan Syawal.

Baca Juga: Ceramah Singkat UAS Tentang Ciri-Ciri Orang yang Rugi di Bulan Ramadhan, Ternyata Sering Dilakukan

1. Niat Puasa Syawal

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

2. Niat Qadha Puasa Ramadhan

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.***

Editor: Fauzi Jurnal Aceh

Tags

Terkini

Terpopuler