Kritik Jokowi, BEM UI Diteror secara Digital

- 28 Juni 2021, 12:07 WIB
Cuitan Fahri Hamzah di tengah viralnya aksi BEM UI juluki Jokowi sebagai The King of Lip Service.
Cuitan Fahri Hamzah di tengah viralnya aksi BEM UI juluki Jokowi sebagai The King of Lip Service. /Twitter.com/@fahrihamzah

JURNAL ACEH-Empat anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia diganggu dan diserang secara digital. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif SAFEnet melalui media sosial.

“Ternyata tidak cukup dengan merendahkan dan memanggil BEM UI. Kami baru saja dapat laporan 4 anggota BEM UI diganggu dengan serangan digital dalam waktu berdekatan. Terkutuk betul pelakunya!,” cuit akun txt from DAM akun Twitter resmi Damar Juniarto, Senin, 28 Juni 2021.

Ia mengecam perbuatan teror yang dilakukan pihak tidak dikenal atas serangan digital yang ditujukan pada anggota BEM UI. Dalam dua cuitan terkahirnya Damar mengkritik rektor dan dosen senior UI yang menyudutkan anggota BEM UI.

Baca Juga: Denmark Dan Italia Berhasil Melaju ke Babak Perempat Final UERO 2020

Sebelumnya BEM UI memposting sebuah meme presiden Jokowi dan memberi julukan sebagai The King of Lip Service dalam Instagram @bemui_official. Pada keterangannya BEM UI menulis bahwa Jokowi kerap kali mengumbar janji manis yang membuat BEM UI akhirnya dipanggil oleh rektorat dan diserang secara digital.

“Katanya begini, katanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya. Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk “lip service” semata. Berhenti membual, rakyat sudah mual!,” tulis bemui_offical dalam keterangan foto, 27 Juni 2021.

Meskipun banyak yang tidak setuju dengan kritik pedas BEM UI banyak juga yang mendukung tindakan BEM UI.Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah yang berpendapat bahwa era saat ini sama seperti saat era orde baru, semua yang oposisi akan dipanggil dan diancam.

Baca Juga: Pendapatan Nike di Kuartal Keempat 2021 Mengalami Peningkatan di Masa Pandemi Covid 19

Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Irwan menyebut bahwa rektorat dan kampus tidak boleh membungkam mahasiswa sebab mahasiswa dan kampus bukan alat Istana. Sehingga tidak seharusnya rektorat memanggil BEM UI.***

Editor: Safrizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah