Ekonomi Diproyeksi Masih Tumbuh 5,2 Persen, Menko Airlangga Bidik Strategi Ekonomi Berkelanjutan

- 3 Agustus 2022, 12:42 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pemberdayaan ekonomi bagi perempuan di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pemberdayaan ekonomi bagi perempuan di dunia. /ANTARA

Komunikasi efektif juga dibangun untuk membentuk ekspektasi masyarakat atas harga. Lalu bekerja sama dengan daerah untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan pangan pokok, dan mendukung terciptanya ekosistem stabilitas harga dengan menjaga keseimbangan sisi pasokan dan permintaan.

Selain strategi jangka pendek, Airlangga membeberkan strategi jangka menengah-panjang, yang diberi nama Grand Strategy Pembangunan Berkelanjutan.

Baca Juga: Kejagung Bekukan Aset Pemilik Duta Palma Group Surya Darmadi, Usai Terbukti Rugikan Negara 78 Triliun

Grand strategy ini diyakini bisa efektif diwujudkan, mengingat fundamental perekonomian Indonesia yang solid dan mampu kembali ke level sebelum pandemi.

Beberapa strategi ekonomi berkelanjutan itu antara lain menyederhanakan regulasi melalui Omnibus Law UU Cipta Kerja, menciptakan nilai tambah melalui hilirisasi komoditas, meningkatkan proses digitalisasi, mendorong ekonomi hijau, memberantas kemiskinan ekstrem, dan mengoptimalkan fungsi Indonesia Investment Authority atau INA.

Pemerintah juga terus menggalakkan pembangunan industri hilir, seperti implementasi pembangunan industri baterai untuk kendaraan listrik. Ini dilakukan dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan.

Baca Juga: Rekomendasi Twibbon HUT RI-77 serta Cara Pemakaiannya

“Harapannya pada akhir dekade ini, Indonesia mampu menjadi pusat manufaktur regional untuk kendaraan listrik di Asia Tenggara,” ucap Menko Airlangga, optimis.

Tidak cuma di internal, prospek cerah ekonomi Indonesia juga bisa dilihat dari eksternal. Dimana eraca perdagangan terus mencatatkan surplus selama 25 bulan berturut-turut.

Bahkan pada periode Januari-Juni 2022, surplus Indonesia telah mencapai USD24,8 miliar atau dua kali lipat dari surplus pada periode sama tahun lalu. Pencapaian ini menjadi modal penting bagi terjaganya cadangan devisa dan stabilitas nilai tukar Rupiah. ***

Halaman:

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah