Network
JURNALACEH.COM - Peneliti Indikator Politik Indonesia (IPI) Bawono Kumoro menilai deklarasi pencalonan presiden Anies Baswedan oleh Partai NasDem tidak secara otomatis menjamin langkah Gubernur DKI Jakarta tersebut mulus melengggang sebagai kontestan di pemilihan presiden 2024.
Alasannya, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengharuskan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik memenuhi ambang batas pencalonan presiden 20 persen kursi DPR.
"Bukan hal mudah menggenapkan bagi dukungan tersebut. Memang sejak dari beberapa bulan terakhir ini Demokrat dan PKS telah melakukan komunikasi politik dalam penjajakan koalisi dengan Partai NasDem," kata Bawono dalam keterangannya, Senin, 3 Oktober 2022.
Baca Juga: Ini Jawaban Anies Usai Diusung Nasdem Sebagai Capres 2024
Tetapi, terangnya, persoalan penentuan siapa bakal calon wakil presiden akan berpotensi menjadi ganjalan komunikasi dari ketiga partai politik tersebut untuk mewujudkan koalisi.
"Karena tentu saja ada keinginan dari masing-masing partai politik untuk mengajukan kader mereka sebagai pendamping Anies Baswedan termasuk keinginan Partai Demokrat untuk mengedepankan AHY," tutup Bawono.
Seperti diketahui, Partai NasDem resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres yang akan diusung pada Pilpres 2024, Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, hari ini, Senin 3 Oktober 2022.
Baca Juga: Nasdem Resmi Deklarasikan Capres Pemilu 2024, Surya Paloh: Semua Baik Tapi Anies yang Terbaik
Menurut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Anies adalah sosok terbaik dari yang terbaik dipilih sebagai jagoannya.
"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya: Why not the best?" kata Paloh, Senin, 3 Oktober 2022.
