Presiden FIFA akan Temui Jokowi pada 18 Oktober dan Berkantor di Indonesia

- 9 Oktober 2022, 00:44 WIB
Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Presiden FIFA, Gianni Infantino. /HANDOUT/REUTERS

JURNALACEH.COM - Presiden federasi sepakbola dunia FIFA, Gianni Infantino dijadwalkan akan datang ke Indonesia menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 18 Oktober 2022.Hal itu seperti yang disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Erick mengatakan pertemuan tersebut dilaksanakan dalam rangka kerjasama melakukan pembenahan dan transformasi sepakbola di tanah air.

"Tanggal 18 Oktober, Presiden FIFA akan hadir disini bertemu dengan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk menyepakati beberapa hal dan kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," kata Erick Thohir dalam keterangannya di Jakarta, pada Sabtu, 8 Oktober 2022.

Baca Juga: Dituding Jadi Simpanan Tante-Tante, Ayah Angkat Rizky Billar Angkat Bicara

Menteri BUMN itu juga menyebutkan FIFA akan berkantor di Indonesia untuk memastikan proses transformasi bisa berjalan dengan maksimal. Namun, ia tidak bisa memastikan berapa lama FIFA akan berada di Indonesia.

"Saya tidak tahu berapa lama, selama transformasi yang mereka bentuk sudah berjalan, baru mereka pergi, bisa tiga bulan, enam bulan atau selamanya," ungkap Erick.

Lebih lanjut, Erick menyatakan kerjasama yang akan dilakukan FIFA dengan Pemerintah Indonesia itu harus diberikan apresiasi. Karena ini merupakan peluang emas bagi Indonesia dalam memperbaiki tata kelola Persepakbolaan Indonesia. Oleh Karena itu, butuh dukungan semua pihak, terutama dari klub, suporter, keamanan dan stasiun televisi.

Baca Juga: Jelang Laga Timnas Indonesia U17 vs Malaysia: Meski Kalah, Indonesia Masih Bisa Lolos, Begini Skenarionya

"Kalau kita mau transformasi, ini harus menyeluruh. Ini tragedi yang memilukan sangat menggerus hati kita, tidak boleh terjadi lagi. Ini pelajaran yang sangat berat buat sepakbola Indonesia dan bangsa," tegasnya.

Pengusaha yang juga Pendiri Mahaka Group itu mengingatkan agar Tragedi Kanjuruhan tidak lagi terulang dalam jenis olahraga apapun. Indonesia harus bisa memetik pelajaran dari peristiwa terburuk sepanjang sejarah dunia sepakbola Indonesia tersebut. Dan juga dapat dijadikan momentum dalam upaya memperbaiki tata kelola sepakbola di tanah air.

Halaman:

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x