Teks Khutbah Jumat di Bulan Maulid Nabi, Tentang Sejarah Kelahiran Mabi Muhammad SAW

- 26 Oktober 2022, 11:20 WIB
Teks khutbah Jumat edisi 28 Oktober 2022 bertema: Umur Kita Terbatas, Lalu Apa Saja Amalan yang Bisa Ditinggalkan?
Teks khutbah Jumat edisi 28 Oktober 2022 bertema: Umur Kita Terbatas, Lalu Apa Saja Amalan yang Bisa Ditinggalkan? /pexels..com/pixabay


يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Baca Juga: Kisah Mukjizat Nabi Muhammad yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT, takutlah kepada Allah sebagaimana Junjungan Nabi telah ajarkan kepada kita. Wahai ummat Muhammad, dengan khutbah ini diharapkan kita dapat meraih syafaat dari Rasullullah dalam bentuk memperingati hari lahir Junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Pada tanggal 12 Rabiulawal diperingati sebagai hari lahir junjungan kita itu. Sekitar lima abad sesudah Nabi Isa ‘alaihissalam meninggalkan dunia ini. Dia lahir sebagai manusia biasa, tidak dipercayai sebagai Tuhan atau anak Tuhan. Dia adalah anak manusia sejati hamba Allah yang dikasihi, yang dikaruniai Wahyu Ilahi pada usia 40 tahun menjadi Nabi dan Rasul sejati untuk ummat seluruh dunia ini, sebagai termaktub Firman Allah:

قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰٓى اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًا١١٠

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS: Al-Kahfi [18] : 110).

Baca Juga: Simak, 5 Sifat Terpuji Nabi Muhammad SAW yang Patut diketahui oleh Umat Islam

Riwayat Junjungan Nabi tiap tahun diuraikan, wajiblah mempertebal pengenalan kita terhadap diri Junjungan itu, siapa dan apa dia, dan apa tugas dan jasanya, betapa wakat dan kepribadiannya, apa saja nasehat dan ajarannya, bagaimana perjuangannya dan pengorbanannya, apa saja nasehat dan ajarannya, bagaimana perjuangannya dan pengorbanannya. Untuk itu kita yakini kita contoh. Bukankah kita diwajibkan mencontoh segalanya itu dari Junjungan kita, sebagaimana Firman Allah:


لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ٢١

Halaman:

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x