Network
JURNALACEH.COM- Dalam kehidupan bersosial, sikap husnuzan sangat penting dimiliki oleh setiap muslim. Manusia tidak bisa hidup sendiri dan akan selalu membutuhkan manusia lain dalam berbagai kesempatan atau disebut habluminannas.
Husnuzan adalah berprasangka baik terhadap semua orang dan tidak meragukan kemampuan orang lain sebelum terbukti kesalahan atau kekeliruannya sehingga tidak menimbulkan perselisihan dalam dunia pergaulan.
Husnuzan adalah kunci sukses pergaulan yang rukun dan harmonis ysng memiliki banyak manfaat jika dijalani dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Kisah Nabi yang Tak Marah Saat Dicaci Oleh Pengemis Buta
Husnuzan berasal dari lafal bahasa Arab 'husnun' yang artinya baik dan 'adzzhonnu' yang artinya prasangka. Husnuzan berarti prasangka baik yang merupakan lawan dari su'udzan yaitu berprasangka buruk.
Sedangkan secara istilah, husnuzan adalah berbaik sangka atau memiliki sikap positif terhadap segala ketentuan dan ketetapan Allah yang diberikan kepada manusia.
Beberapa contoh berbaik sangka atau husnuzan terhadap sesama manusia adalah tidak mudah menuduh orang lain tanpa bukti yang nyata, menghindari iri hati terhadap orang lain, dan bersedia bekerja sama dengan orang lain dalam hal kebaikan.
Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf Saat Dibuang ke Sumur oleh Saudara-saudaranya
Allah Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Hujurat : 12,
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
Membangun hubungan baik antara sesama manusia adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya karena setiap mukmin itu bersaudara. Selain itu, sikap husnuzan dengan sesama manusia juga memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
