وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
Yang Artinya " Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat." (QR Al-Baqarah:197)
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Dalam sebuah perjalanan panjang, seharusnya kita bisa menyempatkan diri berhenti istirahat dalam mengumpulkan kembali semangat dan tenaga guna untuk melanjutkan perjalanan.
Begitu juga dalam kehidupan di dunia, mestinya kita harus menyediakan untuk melakukan introspeksi, evaluasi, menghitung, sekaligus kontemplasi yang dalam bahwa Arab disebut Muhasabah.
Pentingnya Muhasabah ini, Sayyidina Umar bin Khattab pernah bertutur:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا وَتَزَيَّنُوْا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِى الدُّنْيَا
Yang Artinya " Hisap lah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian di hisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyikapan yang besar (hisap). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisap dirinya saat hidup di dunia."
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Akhir Tahun, Tentang Muhasabah Terbaru 23 Desember 2022
Sementara dalam Al-Qur'an Allah juga telah mengingkari pentingnya melakukan introspeksi diri dengan melihat apa yang telah kita lakukan pada masa lalu untuk menghadapi masa depan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Hasyr ayat 18: