Arsad menjelaskan, membangun sifat empati bertujuan agar setiap jemaah tidak memikirkan dirinya sendiri saat berada di Tanah Suci. Membuang sifat mementingkan diri sendiri. ”Harus dibangun narasi untuk saling membantu sesama jemaah, membangun empati dan sikap solidaritas,” ucap dia.
Arsad menyinggung peran pembimbing manasik haji yang harus maksimal menjalankan tugasnya. Pembinaan harus melibatkan kyai dan ustaz berkompeten dengan menjadikan mereka sebagai narasumber pembinaan.
”Di sini peran pembimbing manasik menjadi penting. Moderasi manasik harus dipahami bersama agar tidak muncul pandangan yang berbeda tentang ibadah haji,” tegas Arsad.
Baca Juga: Permudah Pengurusan Paspor Haji dan Umrah, Ini Terobosan Dirjen Imigrasi
Disinggung soal waktu pembinaan di daerah, Arsad menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu Keputusan Presiden (Keppres) BPIH. Semua hal akan dijelaskan dalam keppres tersebut, mulai mengatur Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) hingga Pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).***
Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News