Setelah Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah, Nabi Nuh menunggu saat banjir bandang tiba melanda. Lalu turun hujan dengan sangat deras dan itulah pertanda banjir bandang akan melanda. Nabi Nuh langsung mengajak para kaum pengikitnya untuk naik ke dalam kapal.
Hujan terus saja turun dengan deras sampai wilayah tersebut tergenang air. Air terus naik hingga ke dataran tinggi. Sehingga air bah melanda seluruh daratan dan kaum pengikut Nabi Nuh, yaitu orang-orang mukmin sudah berada dan terselamatkan di dalam kapal Nabi Nuh.
Saat kapal sedang berlayar melewati wilayah yang dilanda banjir bandang, Nabi Nuh melihat orang-orang kafir yang tidak mau menjadi pengikutnya, termasuk anak Nabi Nuh. Padahal, kalau mereka menjadi pengikut Nabi Nuh tentunya mereka akan selamat. Karena perintah tersebut merupakan wahyu dari Allah SWT kepada Nabi Nuh As.
Dapat kita simpulkan dari kisah diatas bahwa suatu musibah tidak hanya bersumber daei kerusakan alam saja. Melainkan atas kehendak Allah. Karena segala sesuatu yang terjadi merupakan atas kehendak dan izin Allah SWT. Dan kita harus mentaati perintah Allah agar dijauhkan dari musibah.***
Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News