Penting Diketahui Saat Wisata ke Daerah Pulau, Waspada Gelombang Tinggi di Beberapa Daerah di Indonesia

- 29 Mei 2023, 10:27 WIB
Ilutrasi Gelombang Tinggi / Freepik
Ilutrasi Gelombang Tinggi / Freepik /

JURNALACEH.COM - Bagi kamu yang berencana melakukan perjalanan wisata ke beberapa daerah pulau di Indonesia, yuk simak informasi tentang potensi gelombang tinggi di beberapa daerah di Indonesia.

Dalam rilis resminya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada tanggal 29-30 Mei 2023.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, meminta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di daerah perairan serta wilayah pesisir yang berpeluang mengalami gelombang tinggi untuk selalu waspada.

"Pola angin menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya potensi gelombang tinggi. Kami mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di perairan dan pesisir wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi agar tetap waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo.

Baca Juga: Cek BMKG, Prakiraan Cuaca di Medan dan DKI Jakarta Hari ini 29 Mei 2023

Ia menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan angin berkisar antara 5-25 knot.

"Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin dominan bergerak dari timur tenggara dengan kecepatan angin berkisar antara 5-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Kai, perairan Kepulauan Aru, Laut Banda, dan Laut Arafuru," ujarnya.

Kondisi tersebut, lanjutnya, menyebabkan peningkatan gelombang dengan ketinggian antara 1,25-2,50 meter di Selat Malaka bagian tengah, perairan utara Sabang, perairan Lhokseumawe, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Aceh-Kepulauan Mentawai.

Selain itu, perairan Bengkulu-barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan Pulau Sumba, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte, Laut Sawu, Laut Natuna Utara, dan perairan Kepulauan Natuna.

Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan Kotabaru, perairan Balikpapan, Selat Makassar, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Laut Bali-Laut Sumbawa-Laut Flores.

Perairan Baubau-Wakatobi, perairan Manui-Kendari, Teluk Tolo, Laut Sulawesi bagian barat, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Bitung, perairan Kepulauan Sitaro, perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan Halmahera, Laut Halmahera.

Baca Juga: Waspada! Cuaca Hari Ini di Sumatera Utara: Kota Medan Capai 34 Derajat, Wisata Berastagi Alami Kenaikan Suhu

Perairan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, perairan Pulau Buru-Pulau Seram-Pulau Ambon, Laut Seram, perairan Fakfak-Kaimana-Agats-Yos Sudarso, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Babar, perairan utara Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Samudra Pasifik Utara, Papua Barat-Papua.

Sementara itu, gelombang yang lebih tinggi dengan ketinggian antara 2,50 hingga 4,0 meter berpotensi terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan,

Samudra Hindia Barat Sumatra, Samudra Hindia Selatan Banten-NTT, Laut Banda, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, dan Samudra Pasifik utara Halmahera.

Ditegaskan bahwa potensi gelombang tinggi di wilayah-wilayah tersebut dapat membahayakan keselamatan pelayaran.***

Editor: Cut Ricky Firsta Rijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x