Harga Emas Jatuh di Level Terendah Setelah Data Ekonomi AS Lebih Baik dari Perkiraan

- 16 Agustus 2023, 10:06 WIB
Ilustrasi/Harga Emas Jatuh di Level Terendah/freepik/
Ilustrasi/Harga Emas Jatuh di Level Terendah/freepik/ /

JURNALACEH.COM- Harga emas jatuh lagi dalam akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), perpanjangan penurunan buat hari ke 7 berturut-turut, menetap di level terendah lebih dari sebulan, karena imbal hasil obligasi pemerintah dan dolar AS naik sehabis rilis data ekonomi lebih baik berdasarkan Perkiraan.

Kontrak emas paling aktif buat  pengiriman Desember pada divisi Comex New York Exchange menurunkan 8,80 dolar AS atau 0,45 % menjadi ditutup pada 1.935,20 dolar AS per ons, sehabis mencapai sesi tertinggi pada 1.944,0 dolar AS dan  terendah pada 1.927,50 dolar AS.

Emas berjangka tergelincir  2,60 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.944,00 dolar AS pada Senin 14 Agustus 2023, sehabis terpangkas 2,30 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.946,60 dolar AS pada Jumat 11 Agustus 2023, dan tergerus 1,70 dolar AS atau 0,09 persen menjadi 1.948,90 dolar AS pada Kamis 10 Agustus 2023.

Baca Juga: 3 Tempat Wisata Alam di Semarang, Paling Cocok untuk Melepas Penat

"Emas terus menurun sejak pertengahan Juli dan tren bearish itu sepertinya belum berakhir karena raja dolar kembali," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, dalam komentar email, dikutip oleh Market Watch. Seperti dilansir Antaranews.com

Emas telah menderita selama sebulan terakhir karena greenback telah naik dan sementara imbal hasil obligasi dunia sudah meningkat. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun naik ke level tertinggi intraday sejak November di Selasa 15 Agustus 2023, bertambah empat basis poin menjadi 4.229 persen. Indeks dolar turun 0,1 persen menjadi 103,13.

Departemen Perdagangan AS melaporkan Selasa 15 Agustus, bahwa penjualan ritel AS yang sesuaikan secara musiman tumbuh 0,7 persen di bulan Juli dari Juni, laju yang lebih cepat berdasarkan kenaikan 0,3 persen, direvisi naik di bulan Juni dan di atas ekspektasi para ekonom buat kenaikan 0,4 persen.

Baca Juga: Harga Emas Turun ke Sesi Kelima Berturut-turut, Dipengaruhi Oleh Kenaikan Indeks Harga Produsen AS

Data yang lebih baik berdasarkan  asumsi meredam emas. Data ekonomi lainnya yang dirilis Selasa 15 Agustus beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga impor AS naik 0,4 persen pada Juli, kenaikan terbesar sejak Mei 2022.

Para ekonom memperkirakan kenaikan 0,2 persen. Indeks Manufaktur Empire State New York merosot ke negatif 19 pada Agustus dari 1,1 pada bulan Juli, jauh di bawah asumsi pasar yang negatif, dan menampakan penurunan pertama pada kegiatan manufaktur di negara bagian New York dalam 3 bulan.

Selama diskusi Selasa 15 Agustus di APi Group's Global Controllers Conference, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari menyampaikan bahwa dia belum siap untuk mengumumkan kemenangan pada pertempuran di atas inflasi yang tinggi.

Baca Juga: Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini Per Mayam, Serta Emas Antam di Pusat Hari Ini, Kamis, 8 Juni 2023

Inflasi masih melambung, "pertanyaan di benak saya adalah, apakah kita sudah berbuat cukup untuk benar-benar membuat inflasi kembali ke target 2,0 persen kita. Atau apakah kita harus berbuat lebih banyak," kata Kashkari.

Kashkari menyampaikan  dia secara pribadi berpikir mungkin terdapat lebih banyak pengetatan. Risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juli akan dirilis pada Rabu waktu setempat.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 5,20 sen atau 0,23 persen, ditutup pada  22,656 dolar AS per ons. Platinum buat pengiriman Oktober terpangkas 14,60 dolar AS atau 1,61 persen, menjadi menetap 892,20 dolar AS per ons.***

Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah