Ini Pengertian, Gejala dan Penyebab Demensia, Penyakit yang Diderita Mantan Ibu Negara AS Rosalynn Carter

- 21 November 2023, 17:00 WIB
ilustrasi penyakit dimensia yang diderita mantan ibu negara Rosalynn Carter, dari Presiden ke-39 AS Jimmy Carter/freepick.com/@atlascompany/
ilustrasi penyakit dimensia yang diderita mantan ibu negara Rosalynn Carter, dari Presiden ke-39 AS Jimmy Carter/freepick.com/@atlascompany/ /

JURNALACEH.COM - Mantan Ibu Negara Amerika Serikat yang merupakan istri dari Presiden ke-39, Rosalynn Carter meninggal dunia di usia 96 tahun pada hari Minggu, 19 November 2023. Rosalynn Carter sendiri diduga telah didiagnosis demensia sejak bulan Mei silam.

Pengertian Demensia

Demensia adalah suatu kondisi neurodegeneratif yang mempengaruhi fungsi kognitif seseorang. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi ingatan, tetapi juga kemampuan pemikiran, orientasi, perhitungan, kemampuan belajar, dan keterampilan sosial. Demensia dapat merubah drastis cara seseorang berinteraksi dengan dunia sekitarnya.

Demensia bukanlah penyakit tunggal, tetapi istilah yang menggambarkan sekelompok gejala yang berkaitan dengan penurunan fungsi otak. Alzheimer's disease merupakan penyebab demensia yang paling umum, tetapi ada juga jenis-jenis lain seperti demensia vaskular, demensia Lewy body, dan penyakit Parkinson.

Baca Juga: PMI Banda Aceh Jamin Darah yang Didistribusikan Bebas HIV dan Penyakit Menular Lainnya

Penyebab Demensia

Penyebab demensia bervariasi tergantung pada jenisnya. Pada umumnya, proses neurodegeneratif atau kerusakan pada sel-sel otak menjadi pemicu utama. Faktor risiko meliputi usia, riwayat keluarga, dan faktor gaya hidup.

Gejala Demensia

Gejala demensia mencakup penurunan ingatan, kesulitan berbicara atau menemukan kata-kata, kebingungan, kesulitan dalam melakukan tugas sehari-hari, perubahan mood, dan isolasi sosial. Gejala ini dapat berkembang perlahan-lahan seiring waktu.

Gejala demensia dapat bervariasi tergantung pada jenis demensia dan tahap perkembangannya. Beberapa gejala umum demensia meliputi:

1.Gangguan Memori, seperti kesulitan mengingat informasi baru atau mengingat peristiwa yang baru terjadi. Individu dengan demensia seringkali kehilangan jejak waktu dan tempat.

Baca Juga: Ini Adalah Penyakit yang Dapat Dideteksi dari Badanmu, Yuk Simak!

2.Gangguan Berbicara dan Bahasa, yakni kesulitan dalam menemukan kata-kata yang tepat, berbicara dengan lancar, atau memahami kata-kata orang lain.

3.Kesulitan Melakukan Tugas Sehari-hari, seperti kesulitan dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari yang sebelumnya dilakukan dengan mudah, seperti memasak, berpakaian, atau mandi.

4.Perubahan Kemampuan Pemikiran dan Perhitungan, seperti kesulitan dalam memecahkan masalah, membuat keputusan, atau melakukan perhitungan sederhana.

5.Kehilangan Orientasi, yakni kesulitan dalam mengenali tempat dan waktu. Orang dengan demensia mungkin tersesat di tempat yang biasanya dikenali atau kehilangan pemahaman tentang waktu.

6.Perubahan Mood dan Perilaku, mengalami perubahan emosi seperti kecemasan, depresi, atau perubahan mood yang tiba-tiba. Perilaku mungkin juga menjadi lebih impulsif atau kurang terkontrol.

7.Isolasi Sosial, Orang dengan demensia mungkin menarik diri dari kegiatan sosial, teman, dan keluarga.

8.Kehilangan Kemampuan Multitugas, kesulitan dalam melakukan lebih dari satu tugas pada saat yang bersamaan.

Diagnosis Demensia

Diagnosis demensia melibatkan pemeriksaan medis menyeluruh, wawancara dengan pasien dan keluarga, serta uji kognitif. Tes pencitraan otak seperti MRI dan CT scan juga dapat membantu dalam menyingkirkan penyebab lain dari gejala yang muncul.

Baca Juga: Yuk simak, Benarkah Arti dari Mimpi Mendapat Uang Pertanda akan Mengalami Suatu Penyakit? Berikut Tafsirnya

Pengelolaan Demensia

Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan demensia sepenuhnya, terdapat pendekatan pengelolaan yang dapat membantu memperlambat perkembangannya. Ini melibatkan perawatan simptomatis, dukungan psikososial, dan modifikasi gaya hidup.

Demensia merupakan tantangan besar bagi individu dan keluarga. Untuk memahami dan mengelola kondisi ini, pendekatan holistik yang melibatkan dukungan medis, psikososial, dan perubahan gaya hidup sangat penting.

Penelitian terus dilakukan untuk menemukan metode pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif untuk demensia, sementara upaya untuk meningkatkan kesadaran publik tentang kondisi ini juga terus dilakukan***

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah