Wisata Tambang Mbah Suro: Menelusuri Jejak Sejarah Kelam Orang Rantai dan Keindahan Alam yang Mempesona

- 5 Maret 2024, 16:12 WIB
Wisata Tambang Mbah Suro di Sawah Lunto Sumatera Barat, sampai level II, 60 meter mulai dibukamulai dibuka
Wisata Tambang Mbah Suro di Sawah Lunto Sumatera Barat, sampai level II, 60 meter mulai dibukamulai dibuka /

JURNALACEH.COM - Tambang Mbah Suro, yang dulunya bernama Lubang Tambang Ombilin, memiliki sejarah kelam yang berkaitan erat dengan masa penjajahan Belanda.

Dibuka pada tahun 1868, tambang ini menjadi salah satu sumber batubara utama bagi Hindia Belanda.

Para pekerja tambang, yang sebagian besar adalah tahanan politik dan kriminal, dipaksa bekerja keras dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi.

Mereka diikat dengan rantai dan dipaksa bekerja tanpa henti, dengan jam kerja panjang dan minim makanan. Banyak pekerja yang meninggal karena kelaparan, penyakit, dan kecelakaan kerja.

Kisah pilu para "orang rantai" ini menjadi bagian sejarah kelam Tambang Mbah Suro. Salah satu kisah yang terkenal adalah tentang Mbah Suro, seorang mandor yang konon memiliki kesaktian dan sering membantu para pekerja.

Mbah Suro menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan dan perjuangan para pekerja tambang.

Menjelajahi lorong-lorong bawah tanah

Saat ini, Tambang Mbah Suro telah menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik di Sumatera Barat. Pengunjung dapat merasakan sensasi menyusuri lorong-lorong bawah tanah yang dulunya menjadi tempat para pekerja tambang beraktivitas.

Dilengkapi dengan helm dan senter, pengunjung akan diajak menyusuri rel kereta yang dulunya digunakan untuk mengangkut batubara. Di sepanjang lorong, pengunjung dapat melihat berbagai bekas peninggalan tambang, seperti alat-alat tambang, gerobak, dan sisa-sisa batubara.

Keindahan alam bawah tanah yang memesona

Meskipun menyimpan sejarah kelam, Tambang Mbah Suro juga menawarkan keindahan alam bawah tanah yang menakjubkan. Stalagmit dan stalaktit yang terbentuk selama berabad-abad menghiasi langit-langit lorong tambang, menciptakan suasana yang magis dan unik.

Pengunjung dapat melihat berbagai formasi stalaktit dan stalagmit dengan berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa stalaktit bahkan memiliki nama khusus, seperti "Gading Gajah" dan "Keris Mbah Suro".

Fasilitas dan aktivitas wisata

Tambang Mbah Suro dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan pengunjung, seperti:

Toilet

Mushola

Area parkir

Pusat informasi

Kios souvenir

Pengunjung juga dapat mengikuti berbagai aktivitas wisata, seperti:

Tur edukasi: Pengunjung akan dipandu oleh pemandu wisata yang menjelaskan sejarah Tambang Mbah Suro dan kehidupan para "orang rantai".

Fotografi: Keindahan alam bawah tanah Tambang Mbah Suro menjadi objek fotografi yang menarik bagi para pecinta fotografi.

Outbond: Bagi yang menyukai kegiatan outbond, Tambang Mbah Suro menyediakan berbagai kegiatan outbond yang seru dan menantang.

Tempat wisata ini buka mulai 08.00 hingga pukul 16.30 WIB, namun khusus pada hari sabtu dan minggu tempat ini buka mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.

Untuk berwisata ditempat ini, wisatawan dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 8000,- Per Orang.

Tambang Mbah Suro bukan hanya wisata sejarah yang menarik, tetapi juga tempat untuk belajar tentang perjuangan para pahlawan dan keindahan alam bawah tanah yang memesona.***

Editor: Cut Ricky Firsta Rijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah