Ringkasan Ceramah Singkat Ustadz Abdul Somad Tentang Sabar, Ada 3 Tingkatan

- 17 Maret 2024, 15:42 WIB
Ustadz Abdul Somad (UAS)/antaranews.com
Ustadz Abdul Somad (UAS)/antaranews.com /

JURNALACEH.COM- Pada suatu kesempatan yang sarat makna, Ustadz Abdul Somad (UAS) mengungkapkan pentingnya kepercayaan dan keyakinan kepada Allah SWT dalam kehidupan manusia. Bagaimana kita dapat memohon pertolongan Allah jika kita tidak mempercayai-Nya? Pertanyaan tersebut menjadi titik tolak pembicaraan UAS, yang kemudian menguraikan bahwa kepercayaan kepada Allah adalah pondasi utama dalam memperoleh pertolongan-Nya.

Namun demikian, meminta pertolongan kepada Allah juga harus disertai dengan kesabaran. UAS menegaskan bahwa sabar yang dimaksud di sini adalah kemampuan untuk menahan diri. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, UAS mengidentifikasi tiga tingkatan sabar yang dapat diamati.

Sabar tingkat pertama adalah sabar dalam menghadapi musibah, seperti sakit, kehilangan anggota keluarga, kebangkrutan, atau pengkhianatan. UAS menjelaskan bahwa dalam tingkatan ini, seseorang mampu menahan diri dari tindakan yang tidak terpuji seperti berkata kasar, bertindak agresif, atau melakukan kekerasan fisik. Namun, air mata merupakan ekspresi yang tidak dapat ditahan, dikutip JURNALACEH.COM dari video yang diunggah di kanal YouTube Abdul Somad Official.

Baca Juga: Benarkan Puasa Bisa Mencegah Penuaan Dini? Simak Ceramah Ketua PP Muhammadiyah Berikut ini

Sabar tingkat kedua adalah sabar dalam menjalankan ibadah. Ini termasuk kesabaran dalam menjalankan kewajiban agama seperti bangun malam untuk melakukan tahajud, berpuasa di hari Senin-Kamis meskipun dihadapkan pada makanan yang menggoda, atau menahan diri dari keinginan duniawi untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Tingkatan sabar yang paling tinggi, menurut UAS, adalah sabar dalam menahan diri dari melakukan maksiat meskipun ada kesempatan dan godaan yang menggoda. Ini mencakup penolakan terhadap peluang untuk berjudi, menggunakan narkoba, berzina, korupsi, atau tindakan negatif lainnya, meskipun kesempatan itu ada.

UAS menekankan bahwa tingkatan sabar yang paling tinggi adalah ketika seseorang mampu menahan diri untuk tidak melakukan kezaliman atau tindakan negatif lainnya, meskipun memiliki kekuasaan atau kesempatan untuk melakukannya. Ini menandakan keutamaan dan kedalaman kesabaran yang sungguh luar biasa.

Baca Juga: 6 Pidato Singkat Tentang Bulan Ramadhan 2024 Penuh Berkah, Ceramah 5 Menit Cocok untuk Anak SD, SMP dan SMA

Melalui penjelasan yang mendalam dan inspiratif ini, UAS mengajarkan kepada kita bahwa kesabaran bukanlah hanya sekedar menahan diri dari kepedihan, atau menjalankan kewajiban agama dengan tekun. Tetapi, sabar yang sejati adalah kemampuan untuk menahan diri dari melakukan tindakan negatif meskipun kesempatan dan godaan hadir secara menggoda. Itulah titik puncak dari makna sejati sabar dalam kehidupan manusia.

Sehingga, mari kita belajar dan menapaki makna sejati dari sabar bersama UAS, dan berusaha mewujudkan sabar tingkat puncak dalam kehidupan kita masing-masing.***

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x