BMKG Beri Peringatan Serius, Fenomena Suhu Panas di Indonesia Meningkat

- 28 Juni 2024, 19:14 WIB
Ilustrasi cuaca panas.
Ilustrasi cuaca panas. /freepik

JURNALCEH.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa beberapa kota di Indonesia mengalami peningkatan suhu. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut fenomena Urban Heat Island (UHI) sebagai penyebabnya, yang memerlukan tindakan mitigasi untuk mengurangi dampaknya.

Urban Heat Island adalah fenomena alam di mana temperatur di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan pedesaan.

"Peningkatan suhu yang berhubungan dengan UHI di perkotaan bervariasi tergantung pada tutupan lahan. Fenomena ini dipicu oleh beberapa faktor seperti struktur geometris kota yang kompleks, minimnya vegetasi, serta efek rumah kaca," jelasnya dalam pernyataan di situs resmi BMKG, Jumat 28 Juni 2024.

Dia menambahkan, perubahan tutupan lahan menjadi lahan terbangun juga memperparah peningkatan suhu di perkotaan.

"Mitigasi UHI perlu dilakukan bersama. Kesadaran dan aksi nyata sangat dibutuhkan untuk menghadapi UHI," ujar Dwikorita. Hal ini disampaikan saat Workshop Urban Heat Island 2024 yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

"Dalam 30 tahun terakhir, efek UHI cukup signifikan dirasakan. Kota-kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bandung termasuk dalam 20% kota dengan Land Surface Temperature (LST) tertinggi. Permukaan yang kedap air dan sedikitnya vegetasi memperparah efek UHI," ucapnya.

"Perubahan lingkungan urban menciptakan kondisi iklim spesifik di wilayah perkotaan yang berbeda dengan sekitarnya, menghasilkan fenomena khusus Urban Heat Island," katanya menambahkan

Dwikorita juga mengutip Badan Meteorologi Dunia (WMO) yang menyebutkan bahwa tahun 2023 adalah tahun terpanas sepanjang sejarah pengamatan instrumental.

"Anomali suhu rata-rata global mencapai 1,45 derajat Celcius di atas era pra-industri, mendekati batas Paris Agreement 2015 yang menetapkan pemanasan global harus ditahan pada 1,5 derajat Celcius," ucapnya.

Halaman:

Editor: Cut Ricky Firsta Rijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah