Bambang Soesatyo Terlihat Meyakinkan Saat Menyeduh Kopi Saring Ulee Kareng Aceh

11 Juni 2021, 11:58 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mencoba menyaring kopi tradisional Aceh di Warung Kopi Solong, di Banda Aceh. /Dokumentasi MPR RI/

JURNAL ACEH-Bambang Soesatyo, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, tak hanya lihai mengendarai motor gede. Politikus Partai Golkar itu juga terlihat meyakinkan saat menyaring kopi di Warung Kopi Solong, Ulee Kareng, Banda Aceh.

Bamsoet, nama alias Bambang Soesatyo, memulai pengalaman menyaring kopi tradisional Aceh itu dengan sebuah langkah kecil. Dia memegang saring kopi, yang terbuat dari kain putih, di tangan kiri dan gayung alumunium di tangan kanan.

Lantas dia mengangkat saringan itu dan membiarkan sari kopi yang telah disedu air panas itu mengalir ke cangkir-cangkir kecil yang tersusun di hadapannya.

Baca Juga: Kritik Rachmat Tanpa Menghujat

“Aroma kopi yang menyerbak harum memenuhi seisi ruangan," ujar Bamsoet usai menjalankan “peran baru” itu, Kamis, 10 Juni 2021.

kopi saring masih menjadi primadona di Aceh. Meski keberadaan kopi arabika, yang disajikan menggunakan mesin kopi, tubuh bak jamur di musim hujan, namun kopi saring tetap jadi pilihan wajib warga Aceh, terutama para pria.

Kopi saring yang disajikan di Aceh dibuat menggunakan biji kopi robusta. Solong adalah salah satu pioneer dalam urusan ini. Mereka tidak hanya menyajikan kopi, Solong juga menjadi salah satu produsen kopi.

Baca Juga: Petuah Abuya Syekh Amran Wali tentang Iman dan Hati

Bubuk kopi produksi Solong bahkan digunakan di banyak warung kopi lain. Dirintis oleh Muhammad Saman alias Abu Solong, pada 1974, kedai kopi ini masih tetap mempertahankan disain tradisionel dengan para penggemar yang fanatik.

"Menyajikan kopi secara tradisional dengan teknik saring kain, memberikan sensasi yang unik. Setelah bubuk kopi diseduh dengan air mendidih, saringan kopi yang berada di dalam wadah diangkat tinggi-tinggi. Tangan kiri memegang wadah, sementara tangan kanan memainkan saringan dengan cara naik dan turun secara cekatan. Cukup menantang,” kata Bamsoet.

Bamsoet mengatakan cita rasa kopi di Kedai Kopi Solong Ulee Kareng sangat khas. Warna kopi terlihat tebal tetapi tidak pahit gosong. Bubuk kopinya pun murni, tidak bercampur tepung jagung atau beras.

Baca Juga: Rayakan BTSMeal, ARMY Ucapkan Terima Kasih Buat Ojek Online

Bamsoet menyebut kopi Solong adalah salah satu kopi robusta terbaik, bahkan di Indonesia. Menyesuaikan dengan perkembangan selera konsumen, selain menyediakan kopi robusta, di Kedai Namun Bamsoet juga memuji Kopi Solong yang juga menyajika kopi jenis arabika Gayo yang tidak kalah nikmatnya. Kedua jenis kopi tersebut, kata Bamsoet, saling bersanding dalam satu meja.

“Menjadi pemandang memikat yang senantiasa menghiasai kehidupan masyarakat Aceh," kata Bamsoet.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini mengatakan teknik menyeduh secara tradisional ini harus tetap dipertahankan. Dia mengatakan cara ini tidak tergantikan walaupun saat ini banyak mesin pembuat kopi canggih diciptakan.

Baca Juga: Peucrok Langsa Jaring 19 Pelanggar Protokol Kesehatan

“Justru dengan cara tradisional itulah, ada rasa khas yang dihasilkan dari setiap seruputan kopi,” kata Bamsoet. "Rasa humanisme dan rasa persaudaraan yang tidak bisa digantikan oleh mesin. Rasa tersebut lahir dari hati si barista.”***

Editor: Fauji Yudha

Tags

Terkini

Terpopuler