JURNALACEH.COM - Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djodjohadikusumo merupakan tokoh penting dalam dunia militer dan politik di Indonesia. Beliau merupakan salah satu capres yang akan mengikuti pemilihan presiden pada tahun 2024 nanti. Beliau sekarang sedang menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI pada masa jabatan 2019-2024 mendatang.
Mengenal Prabowo Subianto
Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951. Beliau merupakan anak ketiga dari ayahnya yang bernama Soemitro Djojohadikusumo dan ibunya yang bernama Dora Marie Sigar. Ayahnya merupakan seorang pakar politisi dari Partai Sosialis dan pernah menjabat sebagai menteri Perindustrian di Kabinet Natsir, yakni pada tahun 1952. Sedangkan ibunya merupakan seorang wanita yang berasal dari keluarga Maengkom di Langowan, Sulawesi Utara.
Pendidikan Prabowo Subianto
Sejak kecil, Prabowo hidup berpindah-pindah mengikuti orang tuanya yang yang merupakan begawan ekonomi. Sehingga hal itu juga membuat pendidikan Prabowo yang terus berpindah-pindah.
Prabowo menjalani sekolah dasarnya di Elementary School di Hongkong. Kemudian, beliau pindah ke Malaysia dan masuk ke sekolah Victoria Institution, dan kemudian pindah lagi ke Swiss dan melanjutkan International School disana.
Baru kemudian Prabowo Subianto menamatkan sekolahnya di American School di Inggris. Tidak hanya sampai disitu, Prabowo melanjutkan pendidikannya di (angkatan militer) Magelang.
Awal Karir Prabowo Subianto
Awal mula karir seorang Prabowo Subianto dimulai pada tahun 1976. Beliau mengawali karir militer setelah lulus di (Akmil) angkatan militer di Magelang, Jawa Tengah dan menjadi sebagai Letnan Dua. Salah satu tugas pertama beliau adalah sebagai komandan Pleton pada Grup/I para komando yang merupakan bagian dari pasukan operasi Nanggala di Timor-Timur.
Karir militer Prabowo meningkat pesat hingga pada tahun 1995, Prabowo Subianto diangkat menjadi Komandan Jenderal Kopassus berpangkat Mayor Jenderal. Setelah itu, beliau diangkat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat pada tanggal 20 Maret 1998. Untuk lebih lengkapnya, berikut riwayat karir pernah yang ditempuh oleh Prabowo yang dikutip dari Kementerian Pertahanan RI:
1. Komandan Peleton Komando Grup-1 Kopassandha (1976)
2. Komandan Kompi Komando Grup-1 Kopassandha (1977)
3. Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985)
4. Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara Kostrad (1985-1987)
5. Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991)
6. Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993)
7. Komandan Kelompok-3/pusat pelatihan pasukan khusus (1993-1995
8. Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus (1994)
9. Panglima Komando Pasukan Khusus (1995-1996)
10. Panglima Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
11. Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (1998)
12. Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1998)
13. Ketua HKTI (2004-2009)
14. Ketua HKTI (2010-2015)
15. Ketua Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) (2001-2011)
16. Komisaris Perusahaan Minyak dan Gas di Kazakhstan
17. Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung
18. Presiden dan CEO PT Nusantara Energy
19. Presiden dan CEO PT Jaladri Nusantara
20. Dewan Penasehat Organisasi Kosgoro
21. Rektor Universitas Kebangsaan
22. Pendiri Koperasi Swadesi Indonesia (KSI)
23. Ketua Koperasi Garuda Yaksa
Karir Prabowo Sebagai Pengusaha
Selain menjalani karir sebagai seorang militer, Prabowo Subianto juga terjun sebagai pengusaha. Prabowo merupakan presiden dan CEO dari beberapa perusahaan yang ada di Indonesia, bahkan luar negeri.
Beberapa perusahaan besar yang dipegang oleh Prabowo antara lain PT. Jaladri Nusantara yang bergerak di bidang Perikanan, PT. Tidar Kerinci Agung yang beroperasi di sektor minyak sawit dan PT. Nusantara Energy yang bergerak di bidang migas, pertambangan, pertanian dan kehutanan.
Karir Prabowo di Bidang Politik
Prabowo memulai karir di bidang politik ketika beliau mencalonkan diri sebagai calon presiden Indonesia dari partai Golkar, ketika konvensi Capres Golkar pada tahun 2004. Beliau berhasil lolos, namun pada saat itu, beliau kalah suara oleh Wiranto.
Pada tanggal 6 Februari 2008, bersama sang adik dan beberapa orang lainnya. Mereka mendirikan Partai Gerindra yang hingga sekarang menjadi salah satu partai politik ternama yang ada di Indonesia. ***