Wisata Aceh Selatan Paling Populer, Mengenal Tapak Kaki Raksasa di Kota Tapaktuan dan Legenda di Dalamnya

6 April 2023, 17:30 WIB
Tapak Tuan Tapa di Aceh Selatan/IG/@yukberkelana /

JURNALACEH.COM - Di Kabupaten Aceh Selatan memiliki salah satu destinasi wisata yang sangat populer dan dikenal oleh masyarakat. Disalah satu desa terdapat sebuah situs sejarah tapak kaki raksasa yang berada di pinggir pantai, orang lokal mengenal tapak kaki tersebut dengan istilah Tapak Tuan Tapa.

Pada wisatawan yang berkunjung ke lokasi itu biasanya memiliki keperluan untuk mengabdikan moment yang berada di sekitar tapak kaki raksasa itu. Tapak kaki dengan lebar 2.5 meter dan panjang 6 meter itu terlelltak di kawasan Gunung Lampu, Gampong (Desa) Pasar, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan.

Untuk bisa melihat tapak kaki raksasa ini, hanya ada akses berjalan kaki sejauh 1.5 KM yang melewati pinggiran tebing, untuk berjalan kita harus berhati - hati, karena memang akses jalan yang terbilang tidak muda untuk dilewati.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Tempat Wisata di Bogor Terbaru, Murah dan Instagramable, Pas untuk Libur Lebaran

Saat ini Tapak dari Tuan Tapa ini sudah di pugar dengan diberikan semen di setiap sisinya, meski begitu tidak mengurangi bentu aslinya, masih satu lokasi dengan Tapak Tuan Tapa ini, kita bisa menjumpai tempat untuk istirahat yang yang sederhana yang pemandangan langsung menghadap ke laut lepas.

Kisah dari Tuan Tapa dan Asal Mula Tapaktuan

Penamaan kota Tapaktuan tidak terlepas dari adanya legenda dari Tapak Tuan Tapa ini, cerita ini terus diwariskan secara turun temurun dan masyarakat masih percaya akan hal itu hingga sekarang, misteri tapak kaki raksasa itu bermula dari seorang petapa yang memiliki kesaktian yang memiliki tubuh yang sangat besar, ia bernama Syekh Tuan Tapa.

Setiap harinya Syekh Tua Tapa ini dihabiskan dengan beribadah kepada Allah. Ia bertapa disalah satu gua yang tidak jauh dari lokasi itu, suatu ketika saat dia bersemedi, ia merasa terusik dengan pertempuran seorang raja dari sebuah kerajaan di Samudera Hindia, diketahu raja itu hendak menyelamatkan anaknya dari dua ekor naga.

Baca Juga: Pesona Taman Wisata Bougenville Bandung Paling Aesthetic dan Bikin Geleng-geleng, Yuk Cek Harga Tiket

Oleh karena itu, Syekh Tua Tapa keluar dari gua itu dan membantu raja tersebut untuk menyelamatkan putrinya, konon menurut cerita tapak kaki raksasa itu bisa terbentu akibat Syekh Tuan Tapa melompat dari tempat persembunyiannya.

Setelah terjadinya pertempuran sengit akhirnya kedua naga itu tewas ditangan Tuan Tapa yang saat itu ia hanya dibekali sebuah tongkat kayu dan sang raja bisa kembali membawa pulang puterinya. Walau sang puteri sudah kembali kedalam pelukan ayahnya, namun mereka tidak pulang ke kerajaannya dan memilih menetap di salah satu didekat gua Syech Tuan Tapak, merurut kisa ini lah lahirnya kota Tapaktuan yang merupakan ibukota dari Kabupaten Aceh Selatan.

Tak berselang lama setelah itu, Syekh Tuan Tapa menghilang disebuah lokasi, namun tidak jauh dari lokasi tapak kakinya, terdapat sebuah topi milik Syekh Tuan Tapa yang kini sudah menjadi, Topi itu terlepas saat Syekh Tuan Tapa sedang bertarung dengan dua ekor naga itu.

Baca Juga: 3 Tempat Wisata di Temanggung yang Hits dan Populer, Cocok Banget Buat Healing

Kemudian berjarak sekitar 5 KM dari lokasi tua tapa, kota juga bisa melihat adanya sebuah karang yang berbentuk hati yang berada di Desa Batu Itam dan sisik naga di batu merah, menurut cerita itu merupakan potongan dari naga jantan yang kalah dalam pertempuran itu, di salah satu desa lainnya, ada juga sebuah batu karang yang berbentuk yang berbentuk sebuah kapal layar. Ia berada di desa Damar Tutong, Kecamatan Samadua, Aceh Selatan, yang terletak sekitar 20 km dari tapak kaki raksasa.

Konon, karang itu merupakan sisa dari sebuah kapal milik raja dan permaisurinya itu yang hancur karena pertempuran itu, cerita ini semakin lengkap rasanya ketika ada sebuah makam kuno yang sangat panjang yang panjangnya sekitar 15 meter berada di daerah Masjid Tuo, keluarahan Padang kecamatan Tapaktuan.

Namun masyarakat meyakini bahwa makam Tuan Tapa berada sekitar berada di Kampung Padang, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan. Berjarak sekitar 10 km dari jejak Tuan Tapa yang terletak di pinggir laut Gunung Lampu. Saat kita mengunjungi kawasan Tapak Tuan itu kita tidak diperbolehkan terlalu takabur dan berkata kotor serta melakukan perbuatan yang tidak senonoh.

Baca Juga: Ini Lho Kebersamaannya yang Indah di Bulan Ramadhan

Jika melanggar aturan itu, maka kita harus bersiap akan diseret oleh ombak dan kita akan tenggelam didalamnya, adapun maksud dan tujuan aturan itu dibuat adalah untuk menjaga etika dari pengunjung yang dapat ke Tapak Tua Tapa.

Berikut ini adalah cerita dari asal usul Tapaktuan dengan Syekh Tuan Tapa dan dua ekor naga dan raja dari Samudera Hindia, semoga cerita ini dapat menginspirasi pembaca untuk berkunjung langsung dan melihat senditi lokasinya. Adapun legerda ini dikutip dari dari laman dispar.acehselatankab.go.id.***

Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News

 

Editor: Fauzi Jurnal Aceh

Tags

Terkini

Terpopuler