IDAI Aceh: Gagal Ginjal Akut Anak Terbanyak di Banda Aceh dan Aceh Tengah 

- 21 Oktober 2022, 12:23 WIB
Maraknya Gagal Ginjal, Ini Obat Demam, Batuk dan Flu pada Anak yang Ditarik BPOM dari Peredaran
Maraknya Gagal Ginjal, Ini Obat Demam, Batuk dan Flu pada Anak yang Ditarik BPOM dari Peredaran /Antara/

JURNALACEH.COM - Banda Aceh dan Aceh Tengah menjadi dua daerah penyumbang kasus gagal ginjal akut anak di Aceh.

Data itu berdasarkan laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh yang juga tercatat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Ketua IDAI Cabang Aceh Syafruddin Haris mengatakan total sudah 26 kasus anak yang mengalami gagal ginjal akut di provinsi berjuluk Serambi Makkah itu. Dari 26 itu, 10 di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Puyer dan Tablet Menjadi Alternatif Obat Batuk Anak untuk menghindari Gagal Ginjal Akut

“Kita sudah melaporkan ada pasien 26 kasus, seperti yang tercatat di Kemenkes, mungkin nanti ditelusuri lagi,” kata Ketua IDAI Cabang Aceh Syafruddin Haris, dilansir JurnalAceh.com dari Antara.

Syafruddin mengatakan, bahwa kasus gagal ginjal akut yang tengah merebak dan mulai terdeteksi sejak Juli berbeda dengan gagal ginjal sebelumnya yang dijumpai di Aceh.

Menurutnya, kasus gagal ginjal yang sedang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh semakin parah. Kebanyakan dari mereka adalah pasien rujukan dari rumah sakit di sejumlah kota/kabupaten.

Baca Juga: 10 Desain Banner Hari Santri Nasional 2022, Terbaru dan kekinian

“Kasus ini terjadi pada anak usia 1-2 tahun, dengan presentase sekitar 50 persen dan anak di bawah satu tahun sekitar dua hingga tiga kasus, ada juga anak usia delapan bulan,” ujarnya.

Berdasarkan data IDAI, penyebaran kasus gagal ginjal akut tertingi di Banda Aceh dan Aceh Tengah, yaitu mencapai 10 anak

“Yang meninggal ini sudah dalam kondiri yang paling berat,” katanya.

Baca Juga: Dinkes Aceh Rilis 20 Anak Meninggal Dunia Akibat Gagal Ginjal Akut Misterius

IDAI mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi instruksi Kemenkes RI agar menghentikan konsumsi obat sirup bagi anak-anak, terutama bagi anak yang berusia di bawah 6 tahun.

Dia juga memaparkan hampir semua anak yang dibawa ke rumah sakit mengalami gejala yang sama seperti demam, masalah saluran pencernaan, saluran pernafasan, dan bermasalah pada susunan saraf pusat.

“Kadang juga ada pasien tidak kencing selama enam hari, tapi kondisi ini masih sama seperti anak normal. Saat dilakukan pemeriksaan darah itu terjadi peningkatan signifikan,” katanya.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Peringatan Hari Santri Nasional 2022, Singkat dan Mudah Dihafal

Hingga saat ini, BPOM bersama Kementerian Kesehatan, pakar kefarmasian, pakar farmakologi klinis, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan pihak terkait lainnya masih terus melakukan pendalaman terkait faktor risiko terjadinya gagal ginjal akut.

BPOM juga menghimbau masyarakat untuk waspada untuk mendapatkan obat-obatan, seperti membeli obat secara langsung di apotek, toko obat, puskesmas, maupun rumah sakit terdekat yang jelas telah mendapatkan izin. ***

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah