Network
JURNALACEH.COM– Dilansir dari laman situs resmi Kominfo (https://www.kominfo.go.id) bahwa migrasi TV analog ke TV digital perlu adanya percepatan serta langkah yang tepat untuk dapat segera mengaplikasikan terobosan baru ini. Pada dasarnya Program migrasi dari TV analog ke TV digital atau analog switch off (ASO) tahap pertama sudah dimulai 30 April 2022.
Untuk mendukung keberhasilan program tersebut, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak telah menyiapkan dukungan yang meliputi empat hal.
Hal itu diutarakan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemenkominfo) Usman Kansong ketika menghadiri Diseminasi Informasi Publik: Sosialisasi Analog Switch Off (ASO) di Kota Jambi, Senin (27/6/2022).
Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf Saat Dibuang ke Sumur oleh Saudara-saudaranya
Berikut empat hal yang terus dilakukan oleh KOMINFO bersama pihak lainnya untuk menyukseskan program ASO.
Dukungan infrastruktur berupa penyediaan multipleksing di siaran digital, yang mampu menampung setiap siaran televisi yang bermigrasi ke digital dan menjangkau minimal 70 persen populasi dengan siaran TV digital.
Dukungan migrasi siaran TV analog ke digital, di mana Lembaga Penyiaran Publik (LPP) maupun Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) harus mengalihkan program siarannya ke multipleksing siaran digital.
Baca Juga: Kisah Nabi yang Tak Marah Saat Dicaci Oleh Pengemis Buta
“Jangan sampai ketika masyarakat siap bermigrasi, program siaran belum ada. Itu sudah dipastikan disiapkan oleh Lembaga Penyiaran Publik TVRI dan Lembaga Penyiaran Swasta,” kata Dirjen IKP Kominfo.
Dukungan penyediaan perangkat set top box atau STB agar mudah diperoleh di berbagai daerah dengan harga terjangkau, yang sekarang berkisar antara Rp150.000--Rp200.000.
