Mengapa Belanda Mengirim Snouck Hurgronje ke Aceh? Simak Penjelasan Berikut

- 14 November 2022, 13:17 WIB
Ilustrasi/kapal perang
Ilustrasi/kapal perang /Dok TNI AL/

JURNALACEH.COM-  Christiaan Snouck Hurgronje lahir di Oosterhout, Belanda, pada 1857. Nama ini sangat dikenal pada masa penjajahan Belanda di Aceh.

Perang Aceh (1873-1904) hampir selama dua dekade menjadi salah satu perang terlama yang dihadapi Belanda hingga akhirnya Belanda harus mengubah strategi untuk menaklukkan Aceh. Perang ini memunculkan banyak kritik dan banyak menguras perbendaharaan pemerintah Belanda saat itu.

Baca Juga: Biografi Imam Wajihuddin Abdurr Rahman Ad-Diba’i Pengarang Maulid Ad-Diba’ Lengkap

Belanda menyadari bahwa terdapat kesalahan strategi atas minimnya pengetahuan mereka terhadap Aceh.

Oleh karena ini, pemerintah Belanda meminta Christiaan Snouck Hurgronje, seorang profesor studi Islam dari Universitas Leiden bergelar doktor dengan disertasi berjudul Het Mekkaansche feest (Perayaan Mekah).

Ia adalah seorang orientalis yang menguasai budaya Aceh dan Islam pada saat itu untuk meraih informasi serta bergaul membangun hubungan yang harmonis dengan rakyat Aceh.

Baca Juga: Menkominfo Sebut Proses Migrasi Berjalan Panjang Serta Menuai Pro dan Kontra

Dr. Snouck Hurgronje datang ke Aceh pada Juli dengan nama samaran Abdul Gafar selama menjalani kehidupan di Aceh.

Ia juga bergaul dengan ulama serta para tokoh adat Aceh dan telah menulis 1.400 laporan lebih. Dari temuannya selama 7 bulan berada di Aceh, ia mendapatkan kesimpulan bahwa pengaruh ulama sangat kuat di Aceh.

Ulama harus dibungkam dari ajaran mereka tentang jihad dan politik Islam agar Aceh dapat ditaklukkan.

Halaman:

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x