Tengku Abdul Jalil, Pemimpin Perlawanan Aceh Terhadap Jepang

- 26 November 2022, 20:48 WIB
Bendera Kerajaan Aceh Darussalam
Bendera Kerajaan Aceh Darussalam /

JURNALACEH.COM- Perlawanan rakyat Indonesia secara bersenjata terhadap Jepang  pertama kali terjadi di Aceh. Setelah masa penjajahan Belanda, Jepang memasuki wilayah Indonesia, tak terkecuali Aceh.

Munculnya perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang pertama kali terjadi pada tahun 1942 di Cot Plieng, Lhokseumawe. Perlawanan rakyat Aceh melawan Jepang dipimpin oleh Tengku Abdul Djalil, ialah seorang ulama dan pimpinan pesantren di Cot Plieng.

Pemerintah Jepang dengan semena-mena menindas rakyat Aceh dan tidak menghormati umat Islam di Aceh dengan dipaksa melakukan Seikerei atau penyembahan Dewa Matahari yang disembah Jepang.

Baca Juga: Terbaru, Berikut Nomor Frekuensi Gold Sports di Satelit Laosat 1 C-Band

Saat itu, Tengku Abdul Djalil mengajak rakyat Aceh melawan Jepang sehingga munculnya  perlawanan terhadap penjajah Jepang di Aceh pada bulan November 1942.

Saat sedang melakukan pengajian bersama pengikutnya, Tengku Abdul Jalil menyerukan pengikutnya untuk berani melawan Jepang. Mendengar hal ini, Jepang mengajak Tengku Abdul Jalil untuk bertemu namun tidak dipenuhi sehingga membuat Jepang semakin marah.

Puncaknya terjadi ketika Jepang mengutus salah satu polisinya bernama Hayasi  untuk menjemput dan meminta Tengku Abdul Jalil berhenti melakukan perlawanan. Ia datang ke Pesantren Tengku Abdul Jalil di Cot Plieng. Akan tetapi, usaha tersebut berhasil nihil karena Tengku Abdul Jalil tetap dengan pendiriannya.

Baca Juga: TV Sharp yang Sudah Digital, Cek Disini Daftarnya

Hingga pada 7 November 1942, pasukan Jepang membakar pesantren dan masjid namun Tengku Abdul Jalil lolos dalam kejaran Jepang menuju ke Masjid Paya Kambok di Kecamatan Meurah Mulya.

Lalu, rakyat Cot Plieng membalas serangan itu dengan persenjataan yang mereka miliki seperti rencong, pedang, tumbak, dan kelewang yang membuat pasukan Jepang terdesak mundur dan serangan Jepang berakhir sia-sia dengan kembali dengan kembali ke markasnya di Lhokseumawe.

Halaman:

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x