17 Museum di Pulau Sumatera Pamerkan 75 Koleksi Filologika di Gedung Pameran Temporer, Aceh

- 10 Agustus 2023, 20:39 WIB
Museum Tsunami Aceh/Instagram/@sulsam.idrus/
Museum Tsunami Aceh/Instagram/@sulsam.idrus/ /

JURNALACEH.COM- Sebanyak 17 museum di wilayah Pulau Sumatera memamerkan 75 koleksi filologika atau naskah terbaik masing-masing daerah, di Gedung Pameran Temporer, Museum Aceh.

"Koleksi filologika yang ditampilkan itu ditulis pada tempo dulu dan semuanya berisi ilmu pengetahuan di masa lalu," kata Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Kamis 10 Agustus 2023. Seperti di lansir Antaranews.com

Almuniza menyatakan pameran filologi ini menampilkan kumpulan manuskrip yang berisi tentang pengetahuan seperti takbir mimpi, pengobatan, hukum adat, dan sejenisnya yang ditulis di atas berbagai media tulis dari masa ke masa.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Jember yang Hits Dikunjungi, Pas Banget Buat Libur Akhir Pekan

Sebagai tambahan, 17 museum di daerah Sumatera yang memamerkan kumpulan filologi tersebut adalah Museum Aceh, Museum Tsunami Aceh, Museum Sumatera Utara, Museum Adityawarman Sumatera Barat.

Selanjutnya, Museum Sang Nila Utama Riau, Museum Siginjei Jambi, Museum Balaputra Dewa Sumatera Selatan, Museum Bengkulu, Museum Ruwa Jurai Lampung, dan Museum Sriwijaya.

Kemudian, Museum Pidie Jaya, Museum Kota Lhokseumawe, Museum Samudera Pasai Aceh Utara, Museum Bireuen, Museum Kota Langsa, Museum UIN Ar-Raniry, dan Museum Ali Hasjmy Banda Aceh.

Baca Juga: Paling TOP! 5 Tempat Wisata di Lembang yang Memiliki Keindahan Alam yang Mengagumkan

Pada kesempatan ini, Almuniza juga mengajak masyarakat Aceh terutama generasi muda untuk melawat Museum Aceh agar dapat memahami sejarah dengan lebih dalam dan mengenal peradaban zaman dulu.

"Kenali sejarah agar tidak salah melangkah, itu adalah salah satu tagline yang kita gelorakan untuk Museum Aceh. Saya tunggu kehadiran teman-teman, Insya Allah akan mendapatkan ilmu dan wawasan yang lebih baik," ujar Almuniza.

Pada saat yang sama, kurator Museum Lampung, Medagiri mengungkapkan bahwa mereka memamerkan enam koleksi filologi peradaban sejarah Lampung yang naskahnya ditulis menggunakan aksara Had Lampung di atas bahan kulit kayu halim.

Baca Juga: Viral! 3 Rekomendasi Tempat Wisata Hits di Mojokerto, Bisa Nikmati Golden Sunset dan Healing Sekaligus

"Koleksi diperkirakan berasal dari abad ke-17 diketahui karena bertuliskan aksara Lampung kuno yang pada waktu itu sudah punah," tutup Medagiri.***

Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News

 

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah