Strategi Luhut Dongkrak Harga Sawit, Bidik di Hulu Hingga Hilir

7 Juli 2022, 20:47 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan /Kemenko Marves/

JURNALACEH.COM  - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi memaparkan sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah dalam mendongkrak harga tandan buah segar (TBS) di level petani yang anjlok. Namun, ia juga bicara soal pangan. Menurutnya, kondisi pangan masih oke banget.

Seperti diketahui, industri kelapa sawit di Indonesia merupakan salah satu industri strategis. Karena lebih dari 16,4 juta orang hidup dan bekerja di industri tersebut.

Selain itu, industri ini juga merupakan penghasil eskpor terbesar. Oleh karena itu, sebagai bagian dari peningkatan tata kelola industri sawit, Menko Luhut diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dilakukan audit terhadap tata kelola kelapa sawit.

Baca Juga: Dilantik Jadi Pj Wali Kota Banda Aceh, Ini Profil Bakri Siddiq

“Sebagai bagian dari peningkatan tata kelola industri sawit, presiden memerintahkan untuk dilakukan audit terhadap tata kelola yang berjalan saat ini. Pemerintah juga terus mengambil berbagai langkah untuk dapat mencapai target dari sisi hulu hingga hilir,” kata Menko Luhut pada acara Penyerahan Data Perkebunan Sawit Kabupaten dalam rangka Audit Perkebunan Sawit Seluruh Indonesia pada Kamis, 7 Juli 2022.

Luhut menyampaikan bahwa pemerintah terus mengambil berbagai langkah untuk dapat mencapai target dari sisi hulu yakni perkebunan sampai ke hilir.

Di hilir, Luhut memelototin industri pengolahan kelapa sawit, oleochemical, biodiesel. Hal ini akan membantu melengkapi data dan informasi, sehingga pembuatan kebijakan menjadi lebih akurat.

Baca Juga: Sebulan Akmal Cuti Haji, Plt Bupati Abdya Dipegang Muslizar, Ini yang Dilakukan...

Dihadapkan pada situasi tekanan ekonomi dunia, peran kelapa sawit sangat besar, baik dari sisi hulu maupun hilir.

Kelapa sawit berperan besar terhadap ekonomi Indonesia. Selain salah satu penyumbang terbesar ekspor dan penerimaan negara, harga tandan buah segar (TBS) dan minyak goreng yang terjangkau membantu menjaga tingkat konsumsi.

“Untuk masalah harga TBS belum bisa dikomunikasikan sekarang, karena kita juga harus melihat perkembangan,” jelasnya.

Baca Juga: PKB Dukung Polisi Tangkap MSAT dan Bekukan Izin Ponpes Shiddiqiyyah

Permasalahan masih terjadi di sisi hulu, realisasi ekspor masih membutuhkan waktu untuk kembali normal pasca larangan ekspor. Namun, di awal Juli telah terjadi percepatan realisasi ekspor mencapai 267 ribu ton dalam sehari.

Percepatan ekspor dilakukan dengan meningkatkan rasio pengali 1:7 untuk SIMIRAH 2.0.

Realisasi DMO SIMIRAH 2.0 atau pengiriman dari produsen ke distributor 1 telah mencapai 281 ribu ton. Dengan rasio pengali 1:7 dan sisa alokasi dari program transisi dan percepatan, terdapat alokasi ekspor hingga 4 juta ton untuk bulan Juli.

Baca Juga: Hasto Ultah ke 56 Tak Rayakan Pesta, Malah Lakukan Ini di Waduk Jatiluhur

Langkah percepatan realisasi ekspor ini akan mampu mendorong pengosongan tangki dan membantu meningkatkan harga TBS di tingkat petani.

Walaupun dunia sedang dihadapkan pada tantangan krisis energi dan pangan, namun pemulihan ekonomi Indonesia tetap berjalan kuat dan cepat.

Menko Luhut menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan I 2022 lebih baik dibandingkan dengan banyak negara di dunia. Selain itu, pertumbuhan ekspor Indonesia menjadi salah satu tertinggi di dunia pada Mei 2022 lalu.

Baca Juga: Bagaimana Lafaz Niat Puasa Sunah Tarwiyah Dan Arafah, Cek Selengkapnya

“Ekspor kita masih menjadi salah satu yang kuat di dunia. Kita semua harus hati-hati melihat pergerakan dunia ini. Kita beruntung sampai hari ini masalah pangan masih oke banget,” imbuhnya.***

Editor: Ade Alkausar

Tags

Terkini

Terpopuler