Network
JURNAL ACEH-PT Pertamina Hulu Energi North Sumatra B-Block (PHE NSB) mengalihkan pengelolaan ladang minyak kepada PT Pembangunan Aceh. Penyerahan ini menjadi penanda dimulainya pengelolaan Blok B kepada Pemerintah Aceh.
Untuk pengambilalihan Blok B, semua pihak yang terlibat sepakat membentuk tim khusus yang memastikan proses alih kelola ini berjalan lancar. Terutama terkait aspek subsurface, operasi produksi, project and facility engineering, operasi K3LL, sumber daya manusia, finansial, komersial, asset and supply chain management serta information and communication technology (ICT).
“Mulai 18 Mei 2021, pukul 00.00 WIB, PGE dapat langsung mengambil alih pengelolaan WK B dan melanjutkan pengoperasiannya untuk memproduksikan migas,” kata Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Taufik Aditiyawarman, kemarin.
Baca Juga: Transisi Tiga Bank Syariah BUMN Menjadi BSI Sisakan Kendala Teknis
Serah terima alih kelola WK B ini dilakukan berdasarkan Surat No.SRT 0104/BPMA0000/2021/B0 dari Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) kepada Direktur Utama PHE NSB tanggal 1 Mei 2021 yang juga menyampaikan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 76.K/HK.02/MEM.M/2021.
Surat ini berisi persetujuan pengelolaan dan penetapan bentuk dan ketentuan-ketentuan pokok kontrak kerja sama pada Wilayah Kerja B.
Surat itu juga memuat kontrak bagi hasil cost recovery. PGE, sebagai kontraktor, bertugas dengan jangka waktu kontrak selama 20 tahun.
Serah terima alih kelola WK B ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Alih Kelola WK B oleh PHE NSB, PGE dan BPMA. Selain itu, alih kelola juga ditandai dengan penyerahan tanda pengenal dan Alat Pelindung Diri (APD) secara simbolis dari Direktur PGE kepada perwakilan pekerja serta pembukaan selubung papan nama PGE.
Baca Juga: Rektor dan Sejumlah Dosen Universitas Tengku Umar Tertular Covid-19
