Buat Amerika Ketar-Ketir, CEO TikTok, Zhou Zi Chew Dicecar Pertanyaan Selama Lima Jam

25 Maret 2023, 12:08 WIB
CEO TikTok, Zhou Zi Chew saat menghadiri Sidang Komite Energi dan Perdagangan /Foto: Net

JURNALACEH.COM- Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu Negara Adidaya di dunia, teryata sangat mengkhawatirkan keamanan dari aplikasi TikTok, dan kini kekhawatiran itu sudah tidak bisa ditahan lagi.

Ketika kongres parlemen Amerika pada Kamis 23 Maret 2023, Negara Adidaya tersebut menghadirkan CEO TikTok, Zhou Zi Chew. Para Anggota parlemen Amerika Serikat mencecar pria berusia 40 tahun itu mengenai potensi pengaruh China terhadap aplikasi tersebut.

Lebih lanjut, para Anggota Parlemen Amerika mengatakan, bahwa video-video pendek dari aplikasi TikTok dapat merusak mental anak, yang membuat prihatin bipartisan mengenai kekuatan aplikasi ini terhadap masyarakat Amerika Serikat.

Baca Juga: 10 Wisata Terkenal Jogja, Ada yang Pernah Dikunjungi Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama

Selama lima jam lebih dicecar dan dikritik oleh Anggota Parlemen Amerika, kesaksian CEO Zhou Zi Chew, ternyata tidak banyak mengurangi kekhawatiran Amerika Serikat terhadap perusahaan induk TikTok karena berbasis di China, sehingga menambah momentum baru bagi Anggota Parlemen untuk menyerukan pelarangan platform tersebut secara nasional.

Zhou Zi Chew, selama lima jam lebih berulang kali membantah bahwa aplikasi ini membagikan data maupun memiliki hubungan dengan Partai komunis Tiongkok. Chew juga menyatakan bahwa TikTok telah melakukan segalanya untuk memastikan keamanan data 150 juta pengguna mereka di AS.

Selanjutnya, pada kongres parlemen Amerika itu, Zhou Zi Chew juga menjelaskan, bahwa selama lebih dari dua tahun, TikTok telah membangun sesuatu yang disebut firewall untuk menutupi data pengguna AS yang dilindungi dari akses asing yang tidak sah. Bahkan Chew menyebutkan bahwa data warga AS akan disimpan di tanah Amerika, oleh Perusahaan Amerika, dan diawasi oleh Amerika.

Baca Juga: Fenomena Langka di Amerika Serikat 'Hujan Hewan' di Texas pada Akhir Tahun, Apakah Pertanda Kiamat

Namun, sayangnya tidak ada satupun Anggota Parlemen AS yang memberikan dukungannya kepada TikTok, karena mereka berasumsi bahwa jawaban CEO Zhou Zi Chew tersebut sebagai upaya mengelak dari Chew maupun China. Justru karena itu, mereka menyuarakan kekhawatiran atas kekuasaan yang dimiliki TikTok terhadap anak-anak AS.

Banyak yang menuduh TikTok mempromosikan konten-konten yang mendorong eksploitasi seksual, gangguan makan dikalangan anak-anak, dan penjualan obat-obatan terlarang.

“TikTok bisa saja dirancang untuk meminimalkan bahaya bagi anak-anak, tetapi keputusan dibuat untuk membuat anak-anak kecanduan secara agresif atas nama keuntungan,” kata Perwwakilan Kathy Castor, dari Partai Demokrat, pada sidang komite Energi dan Perdagangan.

Baca Juga: Sri Mulyani Singgung Konflik Geopolitik Picu Krisis Pangan Saat Ketemu Menkeu Amerika Yellen

CEO Zhou Zi Chew menanggapi segala macam pertanyaan tajam dan pedas yang diajukan kepadanya dengan mengatakan bahwa masalah ini “kompleks” dan tidak hanya terjadi pada TikTok saja.

Dikutip dari Reuters, Perusahaan ini dikatakan telah menghabiskan lebih dari $1.5 Miliar untuk upaya keamanan data dengan nama “Projek Texas” yang saat ini memiliki hampir 1.500 Karyawan tetap dan kontrak oleh Ooracle Corp untuk menyimpan data pengguna TikTok di AS.

Namun, lagi-lagi para kritikus itu tidak bisa tenang dengan alasan, bahwa perusahaan tidak mengumumkan upaya baru untuk melindungi data penggunanya.

Baca Juga: Facebook Bantah Tuduhan Presiden Amerika Serikat Joe Biden

Zhou Zi Chew menjelaskan bahwa, pihaknya tidak pernah menghapus atau mempromosikan konten atas permintaan pemerintah China. Lebih lanjut, Chew juga menambahkan bahwa, itu adalah komitmen mereka kepada pengguna TikTok.

“Ini adalah komitmen kami kepada komite ini dan semua pengguna kami bahwa kami akan menjaga (TikTok) bebas dari manipulasi papaun oleh pemerintah manapun,” jelas Chew.

Chew juga menambahkan bahwa aplikasi ini secara ketat menyaring konten untuk anak-anak agar tidak membahayakan mereka. ***

Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News

Editor: Fachrulrazi

Tags

Terkini

Terpopuler