JURNALACEH PRMN-Danau Lut Tawar adalah sebuah danau di dataran tinggi Gayo,Takengon,Aceh Tengah yang memiliki suhu sangat dingin karena berada di bawah kaki gunung Burnitelong.
Danau ini memiliki luas yang mencapai 5.472 hektar dengan panjang sekitar 17 kilometer dan lebar 3.219 kilometer,luasnya yang hampir menyerupai luas lautan.
Secara historis danau ini terjadi karena gunung meletus,suku gayo menyebutkan Lut berarti laut,Tawar berarti tidak asin yang diartikan laut tidak asin.
Baca Juga: DPRK Langsa Gelar RDP Terkait Pungli di Instansi Pemerintahan
Danau yang sangat luas serta memiliki panorama alam menawan,dibalut beberapa kisah mistis yang di percaya masyarakat sekitar secara turun temurun.
Banyak lagenda-lagenda yang berkembang di masyarakat,seperti lagenda Unok,yaitu seseorang yang di anggap suci dan mendapatkan ilham membuat perahu karena akan terjadi air bah.
Lagenda Putri Pukes,putri yang berubah menjadi batu serta diiringi hujan lebat akibat menjadi pembangkang,hingga saat ini masih di buktikan dengan adanya Goa Putri Pukes di pinggiran danau.
Lagenda Peteri Ijo(putri duyung) penunggu danau,yaitu jelmaan Peteri Bensu yang malu hati ternyata menikah dengan saudara kandungnya Malim Dewa dan menceburkan diri ke danau hingga menjadi Peteri Ijo.
Lagenda Lambide,meski keberadaan Lambide belum dapat dibuktikan kebenarannya tapi masyarakat sekitar percaya bahwa Lambide merupakan makhluk penunggu lut tawar yang mirip dengan drakula penghisap darah segar.
Lagenda Ikan Depik,yang merupakan salah satu ikan endemik adalah ikan penghuni danau yang berukuran kecil serta sisik berkilau yang populasinya tidak pernah habis meski selalu menjadi buruan warga untuk di konsumsi.
Baca Juga: Dandim 0104/Atim Pimpin Acara Pelepasan Tour de Langsa.
Ketika wisatawan berada di danau,maka akan tersaji sebuah fenomena danau yang sangat luas dengan barisan perbukitan yang nampak hijau dari kejauhan,serta riak-riak ombak kecil yang sesekali menyapa tepian danau.