Mendeteksi kanker Paru-paru dengan Setetes Darah

- 17 Desember 2021, 21:28 WIB
Ilustrasi Setetes Darah Mendeteksi Kanker Paru-paru.
Ilustrasi Setetes Darah Mendeteksi Kanker Paru-paru. /pixabay

Secara historis, sejumlah kecil metabolit telah digunakan untuk mendiagnosis penyakit metabolik kompleks serta gangguan monogenik seperti kesalahan metabolisme bawaan.

Rilis berita menjelaskan bahwa metabolome adalah ''suite biokimia dinamis yang ditemukan di semua sel, cairan, dan jaringan tubuh''.

Ketika seorang pasien menderita kanker paru-paru, metabolit darah yang dihasilkan atau dikonsumsi oleh sel-sel kanker di paru-paru memberikan tanda-tanda penyakit tersebut.

Para peneliti menggunakan spektroskopi resonansi magnetik resolusi tinggi untuk mengukur profil metabolomik dalam sampel darah, mendeteksi "reaksi kolektif metabolit" dalam sel hidup.

Para ilmuwan menyaring puluhan ribu spesimen darah yang disimpan di biobank Rumah Sakit Umum Massachusetts dan lainnya dan mendiagnosis 25 pasien dengan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC) dengan sampel darah yang disimpan diambil pada saat diagnosis mereka dan setidaknya enam bulan sebelum diagnosis mereka. . Mereka mencocokkan 25 pasien kanker dengan 25 kontrol sehat.

Para peneliti menguji darah pasien kanker dan kelompok kontrol yang sehat, dan juga menguji darah pasien kanker sebelum diagnosis mereka, yang mengungkapkan ''nilai antara kontrol yang sehat dan pasien pada saat diagnosis mereka.''

''Ini sangat menggembirakan, karena skrining untuk penyakit dini harus mendeteksi perubahan profil metabolisme darah yang berada di antara keadaan sehat dan penyakit,'' kata Cheng.

Para peneliti kemudian menguji model mereka dengan kelompok yang berbeda dari 54 pasien dengan NSCLC menggunakan sampel darah yang diperoleh sebelum diagnosis kanker mereka, yang menegaskan bahwa prediksi model itu akurat.

Rilis berita juga mencatat bahwa nilai dari model prediktif yang diukur dari sampel darah sebelum diagnosis juga dapat memprediksi kelangsungan hidup lima tahun untuk pasien, ''yang mungkin berguna dalam memandu strategi klinis dan keputusan pengobatan.''

Sementara tim peneliti mengakui bahwa penelitian yang lebih besar diperlukan untuk memvalidasi penggunaan model metabolisme darah sebagai alat skrining awal kanker paru-paru sel non-kecil (NSCLC), mereka menunjukkan harapan.

Para peneliti selanjutnya akan fokus pada profil metabolomik karakteristik klinis kanker paru-paru, untuk lebih memahami penyakitnya dan untuk dapat merekomendasikan terapi yang ditargetkan.***

Halaman:

Editor: Erliandy, ST.

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah