Hikmah Meninggalkan Kebohongan dalam Islam

5 November 2022, 16:15 WIB
Ilustrasi /Pixabay

JURNALACEH.COM- Diriwayatkan oleh Luqman Hakim dalam sebuah hadist. Yang dikutip dari kitab Qashash Muatssirah li al-Syabab karya Iyyadh Faiz. Dimana pada suatu hari ada seorang lelaki yang datang berjumpa dengan Rasulullah SAW. Dan berkeinginan memeluk agama Islam.

Setelah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata : “Ya Rasulullah.

Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan sangat susah meninggalkannya.

Maka Rasulullah menjawab : “Mahukah engkau berjanji bahwa sanggupkah engkau untuk meninggalkan perkataan bohong ? Ya, saya berjanji” jawab lelaki

Baca Juga: Perbedaan Pelamar PPPK Guru 2022 dengan Sebelumnya: Bisa Turun Prioritas dan Tidak

Singkatnya begitu, lalu lelaki itupun pulang kerumahnya.

Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia mengerahkan segala upaya untuk meninggalkan segala keburukanitu. Oleh karena itulah ia meminta nasihat kepada Rasulullah SAW.

Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya : “Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu.

Baca Juga: Formasi Guru dan Jadwal Seleksi PPPK oleh Kementerian PAN-RB tahun 2022

Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek. “Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya” bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, makadiateringatsegalapesanRasulullahS.A.W.dansetiapkalipulalah

hatinya berkata : “Kalau aku berbohong kepada Rasulullah berarti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku bercakap

benar berarti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga.

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berhasil di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya.

Baca Juga: Kabar Baik, CPNS Tahun 2022 Akan Segera dibuka, Berikut Cara Daftar dan Persyaratannya

Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia. **^

Editor: Farhan Nurhadi

Tags

Terkini

Terpopuler