Ini Dia! Kisah Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang Dijamin Bikin Nangis Semua Orang

20 Oktober 2023, 21:13 WIB
Ilustrasi - Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat wajib lima waktu dan diberkahi kesempatan menghadap Allah. /Pexels/Pixabay

JURNALACEH.COM- Sesudah pulang dari haji Wada’ dan menjelang wafat, saat itu baginda Nabi besar Muhammad SAW jatuh sakit agak lama. Sehingga, keadaan beliau terlihat sangat lemah.

Pada suatu hari, Nabi Muhammad SAW meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke masjid, tidak lama kemudian penuh lah mesjid dengan para sahabat.

Semuanya merasa rindu setelah sekian lama tidak mendapat Taushiyah dari Rasulullah SAW, beliau duduk diatas mimbar dengan lemah, wajahnya terlihat sangat pucat dan menahan sakit yang telah dideritanya.

Khutbah Rasulullah SAW Menjelang Wafat
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: Persaksikanlah ya Allah, sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka, kemudian Rasullah SAW bersabda lagi, dengan setiap apa yang Rasullullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Baca Juga: Yuk Cicipi 4 Kuliner Khas Gunung Kidul yang Enak saat Berwisata Bareng Keluarga Tercinta

Kemudian Rasullah SAW Bersabda:
Wahai sahabat-sahabatku semua, aku ingin bertanya apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah Subhanawa Ta’ala itu adalah satu-satu nya Allah yang layak di sembah? Dan sahabat menjawab benar ya Rasulullah.

Kemudian Rasulullah SAW Bersabda:
Sesungguhnya aku akan pergi menemui Allah SWT, dan sebelum aku pergi aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia, maka aku ingin bertanya kepada kalian semua.

Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut, karena aku tidak ingin bertemu dengan Allah SWT, dalam keadaan berhutang kepada manusia, Rasulullah SAW mengulang pertanyaan itu sebanyak tiga kali.

Baca Juga: Kisah Nabi yang Insipratif dan Menyentuh Hati Tentang Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad SAW

Seorang Sahabat Rasulullah SAW Berdiri, tiba-tiba bangun seorang lelaki yang bernama Ukasyah, seorang sahabat, mantan preman sebelum masuk islam, dan dia berkata: “Ya Rasulullah aku ingin menyampaikan masalah ini, seandainya ini dianggap hutang. Maka aku ingin engkau menyelesaikan masalah ini, seandainya bukan hutang, maka tidak perlu engkau berbuat apa-apa. "jelasnya.

Raslullah SAW Berkata:
Sampaikanlah wahai Ukasyah, maka Uksyah pun mulai bercerita: “Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, suatu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cemeti kebelakang kuda.

Tetapi cemeti tersebut tidak mengenai belakang kuda tersebut, tapi justru terkena pada dadaku, karena pada saat itu aku berdiri di belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah.

Mendengar Itu Rasulullah Berkata:
Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah, kalau dulu aku pukul engkau wahai Ukasyah, maka hari ini aku terima hal yang sama wahai Ukasyah.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Tentang Konsep Kepemimpinan Masa Modern

Dengan suara yang agak tinggi Ukasyah berkata: “Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah”. Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan hal demikian.

Sedangkan pada saat itu sebagian sahabat berteriak marah kepada Ukasyah, “Sungguh engkau tidak berperasaan wahai Ukasyah, bukankah baginda sedang sakit..!!?” Ukasyah tidak menghiraukan semua itu.

Kemudian Rasullah memerintah Bilal untuk mengambil cambuk dirumah Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: “Untuk apa Rasullullah meminta cambuk ini wahai Bilal?”
Bilal menjawab dengan nada sedih: “Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah.”

Terperanjat menangislah Fatimah putri Rasullullah mendengar hal tersebut, lalu Fatimah berkata: “ Kenapa Ukasyah hendak memukul ayahku Rasullullah? Ayahku sedang sakit, kalau mau memukul pukul lah aku anaknya”.

Baca Juga: Kisah Nabi Zulkifli, Salah Satu Nabi yang Pantang Menyerah Dalam Membimbing Umatnya, Cocok untuk Materi Kultum

Bilal menjawab: “Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua”. Bilal membawa cambuk tersebut ke masjid lalu memberikannya kepada Ukasyah, setelah mengambil cambuk tersebut Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.

Abu Bakar Berdiri, Tiba-tiba Abu Bakar berdiri menghalangi Ukasya sambil berkata: “Ukasyah kalau kamu hendak memukul, pukullah aku”. Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah.

Kemudian Umar Bin Khatab Berdiri, Umar pun berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: “Ukasyah kalau kau ingin pukul, pukullah aku, dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk membunuhnya, tapi itu dulu. Sekarang tidak ada seorang pun yang boleh menyakiti Rasulullah Muhammad SAW, Kalau engkau berani menyakiti Rasullah maka langkahi dulu mayatku..!!”.

Kemudian Ali Bin Abi Thalib Berdiri, melihat Ukasyah menuju ke hadapan Rasullullah, tiba-tiba berdirilah ali bin Abu Thalib, sepupu sekaligus menantu Rasullullah SAW.

Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: “Ukasyah pukullah aku saja, darah yang sama mengalir didalam tubuhku ini wahai Ukasyah”.

Ukasyah semakin dekat dengan Rasullullah SAW, tiba-tiba tanpa disangka bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen.

Baca Juga: Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa, Manusia Pertama di Surga dan di Dunia, Cocok Dijadikan Materi Kultum Ramadhan

Mereka memegangi tangan Ukasyah sambil memohon: “Wahai paman, pukullah kami paman, kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai paman, sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah SAW.

Ukasyah Sampai Di Tangga Mimbar, Begitu sampai di tangga mimbar, dengan lantang Ukasyah berkata: “bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasullullah, engkau duduk diatas sedangkan aku dibawah, kalau engkau mau aku pukul makan turunlah kebawah sini”.

Manusia terbaik dan kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat untuk memapah beliau turun kabawah mimbar, Rasullullah didukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi.

Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju ya Rasullullah, para sahabat sangat geram dengan perkataan Ukasyah, tanpa berlama-lama dalam keadaan lemah, Rasullullah membuka bajunya.

Kemudian terlihatlah tibuh Rasullullah yang sangat indah, sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah, pertanda Rasullullah sedang menahan lapar.

Kemudian Rasullullah SAW Berkata:
“Wahai Ukasyah janganlah engkau berlebih-lebihan, nanti Allah akan murka kepadamu, Ukasyah langsung menghambur menuju Rasullullah SAW, cambuk ditangannya ia buang jauh-jauh”.

Baca Juga: Mari Belajar dari Kisah Nabi Yusuf, Memaafkan Tanpa Mendendam

Kemudian ia peluk tubuh Rasullullah SAW dengan seerat-eratnya dan sambil menangis sejadi-jadinya.

Ukasyah Berkata:
“Ya Rasullullah, ampunilah aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakit engaku ya rasulullah, sengaja aku melakukannya agar aku bisa merapatkan tubuhku dan tubuhmu.

Karena engkau pernah mengatakan , “Barang siapa kulitnya pernah bersentuhan denganku, maka diharamkan api neraka atasnya.” Seumur hidup aku bercita-cita dapat memelukmu wahai Rasulullah.

Rasulullah SAW Dengan Senyum Berkata:
Wahai sahabat-sahabat ku semua, kalau kalian ingin melihat ahli syurga, maka lihatlah Ukasya.***

Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News

Editor: Fachrulrazi

Tags

Terkini

Terpopuler