Mengapa Kurikulum Merdeka Perlu Dilanjutkan

27 Juni 2024, 12:25 WIB
Pendidikan dan Merdeka Belajar / Foto untuk Jurnalaceh.com /

JURNALACEH.COM - Pendidikan adalah hal yang penting dan menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Berbicara mengenai Pendidikan tentu tak akan lepas dari yang namanya kurikulum. Menurut UU No 20 Tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Oleh karena itu, penting sekali adanya kurikulum yang baik untuk mencapai tujuan Pendidikan nasional. Pendidikan di Indonesia saat ini sedang menerapkan kurikulum Merdeka untuk mencapai tujuan Pendidikan nasional.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Semua tujuan tersebut tentu dapat dicapai dengan menggunakan kurikulum Merdeka dengan segala elemen di dalamnya.

Kurikulum Merdeka

Pendidikan itu salah satu faktor terpenting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia dan kemajuan sebuah bangsa. Proses pendidikan mampu melahirkan ide-ide yang kreatif, inovatif dalam dinamika perkembangan zaman. Pengembangan kurikulum merupakan instrumen untuk meningkatkan kualitas Pendidikan.

Di Indonesia pengimplementasian kurikulum telah mengalami berbagai perubahan dan penyempurnaan yaitu tahun 1947, tahun 1964, tahun 1968, tahun 1973, tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 1997 (revisi kurikulum 1994), tahun 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), dan kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan), dan pada tahun 2013 pemerintah melalui kementerian pendidikan nasional mengganti kembali menjadi kurikulum 2013 (Kurtilas) dan pada tahun 2018 terjadi revisi menjadi Kurtilas Revisi (Ulinniam dkk., 2021).

Pada saat ini hadirlah sebuah kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka. Di mana kurikulum merdeka dimaknai sebagai desain pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan tenang, santai, menyenangkan, bebas stres dan bebas tekanan, untuk menunjukkan bakat alaminya.

Merdeka belajar berfokus pada kebebasan dan pemikiran kreatif. Salah satu program yang dipaparkan oleh Kemendikbud dalam peluncuran merdeka belajar ialah dimulainya program sekolah penggerak.

Program sekolah ini dirancang untuk mendukung setiap sekolah dalam menciptakan generasi pembelajar sepanjang hayat yang berkepribadian sebagai siswa pelajar Pancasila (Rahayu, Restu dkk., 2022).

Konsep merdeka belajar ini kemudian dapat diterima mengingat visi misi Pendidikan Indonesia kedepan demi terciptanya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di berbagai bidang kehidupan (Sibagariang, dkk., 2021).

Kurikulum merdeka ini belajar ini sesuai dengan cita-cita tokoh nasional Pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara, yaitu berfokus pada kebebasan untuk belajar secara mandiri dan kreatif. Kurikulum merdeka ini tentu lahir untuk mengatasi permasalahan Pendidikan di Indonesia sesuai dengan kondisi dan tantangan zaman saat ini (Anggraini, Difana Leli dkk; 2022).

Kurikulum ini merumuskan beberapa kebijakan baru yang secara konseptual memberikan kebebasan baik bagi lembaga sekolah, pendidik, maupun peserta didik dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Implementasi kurikulum merdeka di Sekolah Dasar memiliki tujuan untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian, kecerdasan sosial, dan keterampilan siswa serta meningkatkan nilai-nilai patriotisme dan kebangsaan.

Melihat hal ini, tentu Kurikulum Merdeka hadir sebagai angin segar di tengah teriknya permasalahan Pendidikan Indonesia. Merdeka belajar akan membuat siswa tidak lagi merasa takut dan tegang dalam proses pembelajaran. Pembelajaran akan membuat siswa menjadi bahagia.

Selain itu, siswa juga akan menjadi pribadi yang kreatif dan solutif dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Permasalahan yang diangkat oleh guru dalam pembelajaran juga merupakan permasalahan yang dekat dengan siswa sehingga akan sesuai dengan keadaan sekitar.

Kurikulum Merdeka Perlu Dilanjutkan

Kurikulum Merdeka tentu perlu untuk dilanjutkan. Hal pertama dikarenakan kurikulum Merdeka baru menginjak tahun ketiga implementasi. Jika tidak dilanjutkan tentu akan memberikan pengaruh kepada guru dan siswa.

Guru sebagai unsur penting dalam pembelajaran harus beradaptasi kembali dengan kurikulum baru dan belajar kembali memahami kurikulum tersebut. Oleh karena itu, sepatutnya kurikulum Merdeka perlu untuk dilanjutkan.

Kedua, Kurikulum Merdeka perlu dilanjutkan karena Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang relevan dan interaktif. Kurikulum ini relevan dengan perkembangan zaman.

Kurikulum ini interaktif juga dikarenakan mengajak siswa untuk lebih aktif dan kreatif sehingga siswa tidak hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dari guru. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada guru untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

Hal ini terlihat dari pembelajaran berbasis proyek bertujuan untuk mengembangkan soft skill (Rani, Prisca Regina Putri Novia dkk; 2023). Pengembangan soft skill tentu sangat penting dan berguna untuk masa depan siswa.

Ketiga, melalui kurikulum Merdeka siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan. Hal ini dikarenakan Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru untuk memilih cara penyampaian kurikulum atau cara mengajar.

Guru diberikan kebebasan berinovasi untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif, efektif, efisien dan tentu dapat membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. Siswa yang belajar dalam kondisi menyenangkan diyakini memberikan dampak positif dalam berbagai aspek.

Kondisi yang menyenangkan akan memicu timbulnya perasaan menyenangkan dalam diri siswa. Perasaan senang secara psikologis menjadi landasan penting dalam membangun kecintaan pada belajar dan mewujudkan ketahanan belajar. Siswa akan cenderung mau mempelajari semua materi yang ada dan mampu belajar dalam jangka waktu yang relatif lebih lama.

Proses belajar yang dijalani dengan cara menyenangkan memungkinkan siswa mampu untuk mengingat materi lebih banyak dan lebih kuat (Hattarina, Shofia dkk; 2022)

Banyak penelitian yang menemukan bahwa dengan adanya Kurikulum Merdeka memberikan pengaruh positif terhadap proses dan hasil belajar siswa. Tentu dengan adanya kurikulum merdeka diharapkan siswa dapat berkembang sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki karena dengan kurikulum merdeka mendapatkan pembelajaran yang kritis, berkualitas, ekspresif, aplikatif, dan progresif. Serta dengan sedang diterapkannya Kurikulum Merdeka saat ini, dapat dilanjutkan untuk penerapannya ke depan. ***

 

Artikel ini ditulis oleh Ikrima Maulida, Aktivis Pendidikan dan Perempuan Asal Bali

Editor: Cut Ricky Firsta Rijaya

Tags

Terkini

Terpopuler