KNTI: 60 Persen Biaya Melaut Habis Untuk Solar, Erick: Pak Jokowi Minta Solar Nelayan Tak Naik

- 19 Juli 2022, 15:10 WIB
Ketua KNTI M Riza Damanik saat memimpin diskusi dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menkop UKM Teten Masduki dalam acara Munas IV KNTI di Gedung SMESCO, Jakarta, Selasa 19 Juli 2022
Ketua KNTI M Riza Damanik saat memimpin diskusi dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menkop UKM Teten Masduki dalam acara Munas IV KNTI di Gedung SMESCO, Jakarta, Selasa 19 Juli 2022 /Ade Alkausar/

JURNALACEH.COM - Meroketnya harga minyak dunia, bikin para nelayan khususnya yang tradisional was-was. Karena selama ini 60 persen biaya operasional melaut habis untuk BBM.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong agar nelayan kecil untuk mendirikan koperasi. Agar solar distribusi bersubsidi tepat sasaran.

Pasalnya, selama ini tidak jarang ditemukan fakta bahwa subsidi solar ini masih dinikmati oleh nelayan besar atau orang kaya. Sementara nelayan kecil malah kesulitan mendapatkan akses solar subsidi.

Selain itu, kata Erick, dengan koperasi PT Pertamina mendapat data terkait kepastian jumlah kebutuhan solar untuk nelayan kecil.

Baca Juga: Emisi dan Transisi Energi Jadi Menu Sarapan Sri Mulyani Bareng Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20

"Pak Teten sendiri tadi mendorong, bahwa koperasi ini bisa untuk membuat kita men-drop BBM yang diperlukan," kata Erick saat ditemui di sela-sela Munas ke IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), di Gedung SMESCO, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2022.

"Jadi datanya juga detail, jelas. Jangan sampai didrop bukan untuk nelayan, malah buat orang lain lagi," sambungnya.

Menurut Erick, nelayan tradisional harus dilindungi di tengah naiknya harga minyak global saat ini. Caranya dengan tetap menjaga harga solar untuk nelayan kecil tidak naik, lewat subsidi.

Baca Juga: Sebab dan Akibat Stunting di Indonesia, Ini Penjelasan BKKBN

"Minyak mentah dunia naik luar biasa saat ini. Pemerintah mengalokasikan sampai Rp 350 triliun untuk BBM dan listrik. Kabarnya, ini mau naik 200 dolar lagi," tambah mantan Presiden Inter Milan ini.

Halaman:

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x