Kapan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Pertama Kali Dilakukan? Berikut Sejarahnya

- 30 September 2022, 16:43 WIB
Ilustrasi/memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ilustrasi/memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. /Freepik/starline

JURNALACEH.COM- Sudah menjadi kebiasaan tahunan, setiap memasuki bulan rabiul awal, umat islam selalu merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diutus Allah SWT pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.

Umat islam seleuruh dunia kususnya Indonesia menyebutkan bulan Rabiul Awal sebagai bulan Maulid atau bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang selalu diperingati dengan berbegai kegiatan positif yang dikemas dengan baik.

Secara umum, masyarakat merayakan kelahiran Nabi Muhammad dengan pembacaan kitap maulid, Maulid Diba’, Syaraful Anam, Burdah, hingga Barzanji yang menjadi referensi untuk selalu meneladani sosok Nabi Mihammad SAW.

Baca Juga: Berkas Perkara Lengkap, Putri Candrawathi Resmi Ditahan

Peryaan memperingati kelahiran Rasululla SAW. menjadi kegiatan tahunan yang tidak pernah terlewatkan di kalangan umat islam, bahkan banyak dari beberapa kalangan selalu mempersiapkan dengan cara menanbung sebagian hartanya yang bertujuan untuk perayaan Maulid Nabi.

Memang perayaan Maulid memiki sedikit pro dan kontrak, tetapi kedua perbedaan tersebut memilki sudut pandang pemahaman yang berbeda, lantas bagaimana sejarah perayaan memperingati Mailud Nabi Muhammad SAW?

Memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. dengan melakukan perayaan sudah dilakukan sejak abat kedua Hijriah, hal tersebut tertulis dalam buku karya Ahmad Tsauri yang berjudul Sejarah Maulid Nabi (2015).

Baca Juga: Peringati Maulid Nabi 1443 H dan Santuni Anak Yatim di Hari Milad KJB ke-2

Selanjutnya, dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Ahmad Tsauri menuliskan sejarah Maulid Nabi merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa, dan buku karangan Ahmad Tsauri sudahdiberikan pengantar dari Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.

Dikutip dari NU, dalam karangan buku itu menjelaskan seseorang bernama Khaizuran (170 H/786 M yang merupakan ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid.

Halaman:

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah