Ini Kronologi Lengkap Tragedi Kanjuruhan Malang Versi Polisi

- 2 Oktober 2022, 12:46 WIB
Ilustrasi Kronologi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
Ilustrasi Kronologi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang /ANTARA Foto/Ari Bowo Sucipto

JURNALACEH.COM - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) telah menyampaikan kronologi tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang usai pertandingan antara Arema Fc Vs Persebaya Surabaya dalam konferensi pers yang dilakukan hari ini, Minggu, 2 Oktober 2022.

Dalam konferensi pers yang dilakukan di Polres Malang tersebut, ikut dihadiri oleh Kapolda Jatim, Wakapolda Jatim, Ketua DPRD Jatim, Bupati Malang, Kapolresta Malang Kota, Wakil Bupati Malang, Ketua DPRD Malang, Kapolres Malang, Dandim Malang serta Kapolres Batu.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta menyebutkan bahwa kronologi awalnya terjadi sesaat usai pertandingan. Dimana, para suporter Arema berusaha merangsek ke lapangan untuk mengejar para pemain.

Baca Juga: Terkait Gas Air Mata di Kanjuruhan, PSSI: Langkah Antisipatif Karena Kejadian Begitu Cepat

Para pemain dan official pemain Arema FC pun berjalan masuk menuju kamar ganti pemain untuk menghindari amukan para suporter sambil dilindungi oleh aparat keamanan. Suporter Arema pun semakin banyak yang turun ke lapangan, karena para suporter semakin tak terkendali dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan. Barulah aparat kepolisian mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter tersebut.

Terkait langkah tersebut, Irjen Nico Afinta mengatakan penggunaan gas air mata sudah sesuai prosedur dalam menghalau upaya oknum suporter yang turun ke lapangan dan bersikap anarkis.

"Para suporter berlarian ke salah satu titik di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak nafas," ungkap Irjen Nico dalam konferensi pers yamg dilakukan di Mapolres Malang pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Tembakan Gas Air Mata yang Harus Ditukar dengan Ratusan Nyawa

Kapolda Jatim itu menyebut, tidak semua suporter yang turun ke lapangan. Dari sekitar 42.288 suporter yang hadir, hanya sekitar 3.000 suporter yang berusaha merangsek ke lapangan.

"Hanya sebagian yang turun ke lapangan, sekitar 3.000 suporter," ujarnya.

Halaman:

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x