Terkenal Nikmat, Ini 4 Kuliner Malam Legendaris di Malang, Rasanya Enak Banget dan Bikin Kenyang

- 24 Januari 2024, 17:10 WIB
Ilustrasi sate/freepick.com/@jcomp
Ilustrasi sate/freepick.com/@jcomp /

Baca Juga: Terpopuler dan Paling Dicari! Ini 4 Tempat Makan di Ancol Jakarta Utara yang Terkenal Enak, Harganya Murah

3. Warung Lama Haji Ridwan

Warung Lama Haji Ridwan bukanlah sekadar warung makan biasa. Kisahnya dimulai pada tahun 1925, ketika Haji Ridwan menjajakan nasi rawon keliling. Dengan semangat berdagangnya, ia kemudian membuka kios di dalam Pasar Besar Malang setelah pasar tersebut selesai dibangun. Sejak saat itu, warung ini telah menjadi saksi bisu perkembangan kota Malang.

Dari generasi ke generasi, Warung Lama Haji Ridwan masih mempertahankan cita rasa otentik masakan khas Malang. Sate Komoh Sapi atau Sate Usus Sapi, Nasi Rawon, Nasi Gulai Daging Sapi, dan Nasi Campur menjadi menu andalan yang terus memikat hati para pengunjung. Resep-resep ini bukan hanya hidangan, melainkan juga warisan berharga yang dijaga dengan sepenuh hati.

4. Warung Sate Gebug di Malang

Warung Sate Gebug menyajikan lebih dari sekadar sate lezat; ini adalah perjalanan melintasi waktu dari masa kolonial Belanda. Bangunan bersejarah yang awalnya digunakan untuk menjual es pada tahun 1920, menjadi saksi bisu perubahan saat Yahmon dan Karbu Wati membeli bangunan ini dan mengubahnya menjadi tempat berjualan sate. Bangunan ini, dengan sentuhan arsitektur Belanda, masih megah berdiri hingga sekarang.

Baca Juga: Gak Cuma Enak, Ini 4 Tempat Makan di Wonosobo Dengan View Bagus Bernuansa Alam yang Wajib Dicoba

Setibanya di Warung Sate Gebug, kamu mungkin akan terkejut dengan kekokohan bangunan peninggalan era kolonial. Dinding-dinding yang berbicara tentang masa lalu, menyatu dengan nuansa hangat dan ramah dari para penjaga warung. Suasana ini menciptakan pengalaman makan yang unik dan penuh karakter.

Generasi ketiga, yang kini mengelola Warung Sate Gebug, memiliki misi untuk mempertahankan citarasa sate gebug yang lezat. Menggunakan bahan berkualitas tinggi, seperti daging lulur dalam sebanyak 20-40 kg per hari, mereka menjamin bahwa setiap gigitan sate akan memberikan pengalaman yang luar biasa. Bumbu yang medok dan satenya yang lembut dan ginuk-ginuk menjadi ciri khas yang tak terlupakan.

Jadi, jika Anda mencari lebih dari sekadar makanan lezat, Warung Sate Gebug adalah destinasi kuliner yang mengajak Anda untuk meresapi sejarah melalui cita rasa yang tak terlupakan.***

Halaman:

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah